Aksi Kekerasan Antar Polisi di Medan: “Kasus Arogansi Bripda Riski terhadap Bripka Mahadi yang Dikira Warga Sipil”

Medan | Gerbang Indonesia – Kasus Polisi Pukul Polisi di Medan Terus Berlanjut. Kasus kekerasan antara anggota polisi terus terjadi di Indonesia. Kali ini, kejadian berlangsung di Medan antara Bripda Riski Noprianta Kemit dan Bripka Mahadi Parlindungan Sihombing. Bripda Riski dianggap sebagai pelaku penganiayaan terhadap Bripka Mahadi dan saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.

Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa Bripda Riski mengira Bripka Mahadi adalah warga sipil sehingga terjadi pemukulan yang mengakibatkan cedera pada Bripka Mahadi. Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin Malahayati Simanjunak juga mengungkapkan bahwa keduanya saat kejadian tidak mengenakan seragam dinas sehingga membingungkan Bripda Riski, Kamis (23/3/2023).

Masalah tersebut terjadi karena antrian di mesin ATM yang membuat Bripda Riski meminta agar Bripka Mahadi bertransaksi terlebih dahulu. Namun, karena Bripka Mahadi tidak mengiyakan permintaan tersebut, terjadilah pertengkaran yang berujung pada pemukulan.

Kejadian ini sangat memprihatinkan karena pelaku dan korban adalah sesama anggota polisi yang seharusnya menjunjung tinggi profesionalisme dan menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat. Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan negara, polisi harus memperlihatkan contoh yang baik dan menunjukkan bahwa mereka mematuhi hukum dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Baca juga:  Siaga Banjir, Polda Sumut Kerahkan Personil Bantu Warga yang Terdampak Banjir di Medan

Oleh karena itu, diperlukan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal bagi pelaku. Selain itu, polisi juga harus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam hal pelatihan dan pembinaan moral untuk memastikan tidak terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Kita semua berharap bahwa kasus seperti ini tidak terulang lagi dan anggota polisi dapat memperlihatkan sikap profesionalisme yang seharusnya. Masyarakat juga diharapkan dapat bekerja sama dengan polisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama. (lh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *