Tapanuli Utara, Gerbang Indonesia – Jelang akhir tahun 2021, sejumlah proyek di Kabupaten tapanuli Utara menjadi sorotan, diantaranya proyek pengerjaan pengaspalan (Hotmix) yang baru selesai beberapa bulan yang lalu namun kondisi jalannya sudah terlihat terkelupas.
Proyek yang dikerjakan tersebut tepatnya berlokasi di jalan Negara Desa Simasom dolok, Kecamatan Pahae julu. Adapun dugaan kerusakan jalan akibat tipisnya gelaran aspal.
Parahnya lagi, kondisi aspal setipis daun sange-sange yang sudah terlaksana dilapangan, dari segi penebalan pun waktu awak media melakukan pengukuran dengan menggunakan alat sigmat digital, Ditemukan rata-rata untuk volume ketinggian kurang dari spesifikasi 3 cm yang diduga tidak sesuai dengan gambar.
Dari informasi yang dihimpun, Kontraktor dalam pekerjaan juga diduga pengerjakan pengaspalan didesa simasom jalan Negara dikerjakan tanpa memperhatikan mutu, namun kegiatan tersebut juga diduga tidak sesuai spesifikasi jumlah volume pengiriman tonase material aspal.
Sementara itu, Chairunisa Lubis selaku PPK saat dimintai keterangan melalui WhatsApp soal hotmix yang sudah rusak, Menjawab itu masih masa pemeliharaan pak sampai tahun depan, ada jaminan pemeliharaan juga, jangan takut ngga dipelihara ya pak, Jawabnya. diduga Chairunisa Lubis sebagai PPK kurang profesional dan tdk mengerti sesuai dgn poksinya, Seharusnya PPK merapihkan proyek yang dikerjakannya,
“Seharusnya PPTK melakukan tindakan tegas kepada kontraktor, minimal buat surat rekom pemotongan dan ajukan ke pihak Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) agar mereka menganalisa hasil pemotongan,” jelasnya.
“Untuk kedepannya, kontraktor seperti itu jangan diberi pekerjaan lagi, bila perlu blacklist perusahaannya, karena masih banyak pengusaha kontraktor yang bekerja secara profesional,” Himbau Eduard, Selasa (09/03-22).
Lebih lanjut, Litbang LSM BPpKRI Eduard mempertanyakan tugas dan tupoksi Chairunisa Lubis sebagai PPK, karena dari hasil menilai, seperti orang yang tidak paham tentang teknis.
“Dari bahasa penyampaian saja, waktu dikonfirmasi media, dirinya hanya melakukan sangahan, tertutup,tidak bisa bekerja sama.
“Saya meminta kepada balai Kementerian jalan NasionaL provinsi sumut agar memberikan sanksi tegas kepada PPK yang tidak menjalankan tupoksinya,” tegasnya.(ED)