NTT | Gerbang Indonesia – Dalam rangka melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke SMAN 1 Komodo yang beralamat di Cowang Dereng, Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat F-PDIP Hj.Asyanti Rozana Thalib.SE harapkan dunia pendidikan diwilayah tersebut semakin maju, dalam persaingan era globalisasi masa depan penerus bangsa.
Politisi PDIP ini mengatakan, dengan memiliki akreditasi A, berdasarkan sertifikat 32/SK/BAN-S/M NTT/X/2018.
SMAN 1 Komodo, diharapkan akan mampu mencetak para generasi masa depan bangsa yang cerdas, handal, dan kreatif, guna membawa masa depan NTT menuju masa terbaiknya.
“NTT merupakan provinsi di Nusa Tenggara yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yang luas wilayahnya 48.718 km persegi. Secara administrasi, NTT terbagi dalam 21 Kabupaten dan 1 Kota, dan jumlah sekolah yang berada di Nusa Tenggara Timur adalah sebanyak 8.265 sekolah”, ujar Hj.Asyanti, Selasa 6/6/2022.
“Dari data 2021 akhir mengatakan, jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 5,49 juta jiwa pada Juni 2021. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, penduduk NTT yang berhasil menamatkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi atau universitas mencapai 326,3 ribu jiwa (5,95%). Dengan rincian : terdapat 567 jiwa (0,01%) penduduk NTT yang merupakan lulusan S3, ada 9,36 ribu jiwa (0,17%) pendidikan hingga jenjang S2, 231,13 ribu jiwa (4,21%) bersekolah hingga jenjang S1. Ada pula 62,32 ribu jiwa (1,1%) penduduk di provinsi tersebut yang berpendidikan hingga lulus D3 dan terdapat 22,93 ribu jiwa (0,42%) yang berpendidikan D1/D2”, ungkapnya.
Srikandi PDIP ini menilai, NTT sangat perlu mendapatkan perhatian khusus terkait jenjang pendidikan yang memadai, karena melalui pembangunan sektor pendidikan yang fokus dan intens, maka masa depan NTT tentunya akan semakin membaik kedepannya.
“Sebanyak 1,41 juta jiwa (25,68%) penduduk NTT yang telah lulus Sekolah Dasar (SD). Ada pula 968,24 ribu jiwa (17,65%) yang belum tamat SD. Sedangkan yang tidak/belum sekolah terdapat 1,24 ribu jiwa (22,63%). Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa sarana dan prasarana pendidikan disana masih kurang jauh dibanding wilayah lainnya di Indonesia”, lanjutnya.
“Pendidikan akan menjadi penentu berhasil atau tidak nya pembangunan merata wilayah NKRI. Saya mendukung penuh pembangunan sektor pendidikan disemua wilayah, guna membentuk serta mencetak masa depan generasi penerus yang cerdas, handal, yang akan mampu mengangkat daerahnya menuju masa depan yang gemilang”, sambungnya.
Hj.Asyanti berharap, NTT semakin fokus pada semua lini pembangunan, terutama pada sektor pendidikan, dan semoga NTT mampu menjadi contoh bagi wilayah lainnya, dalam segala hal yang berhubungan dengan kemajuan NKRI.
“Saya berharap SMAN 1 Komodo bisa mencetak para generasi masa depan yang mampu bersaing baik didunia pendidikan nasional dan internasional, yang akan membawa nama Indonesia semakin harum di kancah pendidikan dunia”, imbuhnya.
“NTT adalah wilayah timur NKRI yang luar biasa, penuh harapan, penuh semangat menggapai masa depan. Mari sama-sama kita bahu-membahu membangun semua wilayah yang ada wilayah di Indonesia, dengan selalu mengedepankan nilai-nilai luhur kebangsaan, menuju masa depan terbaik Indonesia” pungkas Hj.Asyanti.(Den)