Jalan Penghubung Antar Kabupaten dan Provinsi Rusak Parah, Kinerja PUPR Kabupaten dan Provinsi Dipertanyakan

Reporter: Saiful

Jember | Gerbang Indonesia – Jalan penghubung antar Kabupaten Jember dan Provinsi Surabaya mengalami kerusakan, sudah lama jalan penghubung ini belum kunjung diperbaiki sehingga di sepanjang jalan tersebut kondisinya rusak parah, jalan tersebut terletak di daerah Jember Selatan.

Foto: Jalan penghubung di daerah Puger Kulon
Foto: Jalan penghubung di daerah Puger Kulon

Tepatnya di Kecamatan Puger di wilayah Desa Puger Kulon, Mojosari, Mojomulyo dan Desa Nampu jalan tersebut mengarah ke jalur Surabaya. apa lagi pada musim penghujan sekarang ini. Kondisinya yang sangat memperhatikan, jalan yang berlubang terisi air, sehingga tidak terlihat oleh pengendara yang lewat jalan tersebut, membuat pengendara hilang keseimbangan karena kondisi permukaan jalan tidak rata serta banyak kecelakaan dan bahkan sampai meningal dunia. Kamis (30/12/2021).

Baca juga:  Serah Terima Jabatan dari 7 Desa di Kec. Cibal Barat Kab. Manggarai

Sebagaimana yang dituturkan warga Desa Mojosari, Topa yang kesehariannya sering menarik Amal untuk pembangunan Masjid di daerah Mojosari. Topa sendiri menuturkan kepada Gerbang Indonesia, “jalan ini sudah lama sekali rusak, banyak kendaraan truk yang melintas sering pecah ban dan terguling, sampai2 Warga pernah menanami pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes Warga dan juga sebagai tanda untuk penguna sepeda motor agar pelan pelan melewati jalan tersebut,” ucap Bapak topa.

Baca juga:  Tim Monev Keamanan Pangan Pemkab Pemalang Turun Mengecek Kelapangan Lakukan Upaya Untuk Mencegah Pangan Dari Kemungkinan Tiga Cemaran Yakni Cemaran Biologis, Kimia, Dan Benda Lainnya
Foto: Jalan penghubung di wilayah Mojosari
Foto: Jalan penghubung di wilayah Mojosari

Selanjutnya di jelaskan pula oleh Sopir truk, budi yang berdomisili di sekitaran darah Desa Grenden yang kesehariannya mengangkut hasil tambang kapur. “Dulu kami bisa mengangkut hasil tambang sampai tiga kali sekarang hanya satu kali dikarenakan jalan ini rusak sehingga penghasilan saya menurun, sekali jalan saya diberi upah seratus ribu rupiah, sekarang hanya satu kali jalan,” ucapnya.

Baca juga:  Tambahan Satu Unit Damkar Senilai 1,8 M di Kabupaten Madina Telah Tiba

Harapan masyarakat di sekitar jalan yang rusak dan juga penguna jalan. Pemerintah Provisi dan Kabupaten lebih memperhatikan bahkan memprioritaskan akan kondisi jalan demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, karena sesungguhnya jalan merupakan aspek utama dalam perputaran roda ekonomi daerah. (sf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *