Kelompok Wanita Tani Pelangi Desa Bukit Tinggi Melakukan Panen Perdana Sayuran Organik

Reporter: Wahyudi

Bulukumba | Gerbang Indonesia – Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba menggelar panen perdana sayuran organik pada Kamis, (13/5/2022).

Panen perdana sayuran organik ini merupakan hasil usaha kerja keras Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi yang bekerja sama dengan Pemuda Bukit Milenial Farm.

“Dalam Budidaya sayuran organik ini kami KWT Pelangi Desa Bukit Tinggi bekerja sama dengan Pemuda Bukit Milenial Farm”, ujar ketua KWT Pelangi, Sukma kepada media Gerbang Indonesia.

Baca juga:  harga sewa ruko di kota Depok kreatif

Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi dan Pemuda Milenial Bukit Farm telah berhasil memanfaatkan lahan kosong sebagai media bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya tanaman sayuran.

Namun Sukma menyebutkan, hasil panen perdana sayuran organik tersebut tidak langsung dibagikan kepada para anggota kelompoknya, justru kata dia akan langsung jual dan hasil penjualan tersebut akan dikumpulkan sebagai tambahan modal untuk membeli air yang nantinya akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman.

Baca juga:  Tempat Service Hp Di Kota Serang Kreatif

“Tidak langsung dibagikan ke anggota kelompok, langsung dulu dijual sebagai tambahan modal pembeli air”, katanya.

Dirinya mengungkapkan, jika kurangnya air untuk digunakan menyiram tanaman masih menjadi kendala.

“Karena kebun kelompok masih terkendala dengan air untuk menyiram tanaman”, ungkapnya.

Ia juga menambahkan, untuk kebutuhan air selama ini sangat terbatas karena hanya memanfaatkan sumur bor milik salah seorang warga.

Baca juga:  Harga Motor Scoopy Di Kota Depok 2023

“Dari sumur bor milik menantunya Pak Sale yang dia pakai juga di kandang ayamnya, sehingga air yang kita pakai terbatas”, singkatnya menambahkan.

KWT Pelangi berharap, agar mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa dalam bentuk pemberian bantuan sumur bor agar kedepannya produktifitas budidaya sayuran organik dapat ditingkatkan lagi.

“Harapan kami cuma meminta kepada pemerintah desa agar bisa memberikan kami bantuan sumur bor, karena kami cuma terkendala masalah air,” ucap Sukma. (Wahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *