Bulukumba | Gerbang Indonesia – Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) gelar aksi unjuk rasa didepan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Bulukumba, Kamis (9/12/2021).
Aksi unjuk rasa tersebut mendesak Kejari Bulukumba agar segera menuntaskan seluruh kasus korupsi yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Terdapat empat tuntutan yang dilayangkan kepada Kejari Bulukumba diantaranya meminta Kejari mengusut tuntas korupsi 49 miliar, korupsi pembangunan jembatan sungai Bialo , Korupsi dana jaminan persalinan (Jampersal), dan Proyek pembangunan stop area mini di Kecamatan Bontobahari.
Dalam orasinya didepan kepala Kejari, Ilmi Khairil atau akrab disapa Koemi yang bertindak selaku jendral lapangan mengatakan jangan ada lagi kasus-kasus besar yang mandeg dan tidak ada penyelesaian.
“Jangan ada lagi kasus-kasus besar yang mandeg dan tidak ada penyelesaian” Ilmi Khairil juga menambahkan,”Harapan kami HMI Cabang Bulukumba untuk Kejaksaan Negeri Kabupaten Bulukumba kedepan agar lebih tegas melihat kasus korupsi,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Hartam Ediyanto, S.H, M.Hum kepala Kejari Kabupaten Bulukumba yang menemui langsung pengunjuk rasa mengatakan,” terkait pencegahan tentunya ini adalah kerja kolektifitas antara aparat penegak hukum baik Kepolisian maupun kejaksaan, Inspektorat, dan Pemerintah Daerah sendiri, saya sendiri bersama dengan rekan-rekan juga beberapa kali melakukan sosialisasi anti korupsi di berbagai macam OPD kami juga menyampaikan resiko-resiko apa yang bisa menyebabkan terjadinya tindak pidana korupsi, kemudian bagaimana supaya mereka sadar tindakan-tindakan apa yang harus dihindari” ujarnya kepada para pengunjuk rasa.
Dirinya menambahkan,” tentunya kita tidak bisa mengontrol setiap orang maupun organisasi namun demikian itu selalu kami temukan apa yang terjadi disana dikasus-kasus yang terjadi sekarang ini merupakan hal yang harus dihindari itu yang selalu saya tekankan, terkait dengan masalah penyelesaian kasus-kasus tentunya dengan keterbatasan kami tentunya ini semuanya memang memerlukan SDM, biaya, dan Waktu juga mudah-mudahan satu persatu bisa kami selesaikan,” tutupnya. (Wahyudi)