Pj. Bupati Mubar Diminta Untuk Pro Terhadap ‘Ina-Ina’ Daripada Indomaret

MUBAR | Gerbang Indonesia – Rencana kehadiran Ritel Indomaret di Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menuai sorotan dari kalangan pemuda.

La Ode Tiris Nambela yang merupakan salah satu pemuda Mubar, menolak rencana kehadiran Ritel Indomaret di Bumi Laworoku. Penolakan itu muncul adanya kabar usaha ritel pengencer tersebut akan berpotensi diberikan izin dan akan membuka 7(Tujuh) titik di Muna Barat.

” Saya pribadi sebagai putra daerah asli Muna Barat menolak keras pembangunan Indomaret dibumi Laworoku”, ucap tiris pada Rabu (04/01/2023).

Menurut pemuda yang juga pelaku UMKM ini kehadiran gerai Indomaret di Kabupaten Muna Barat berpotensi akan melumpuhkan usaha mikro kecil yang bertahun-tahun sudah ada di daerah.

” Sangat banyak keluarga yang menggantungkan hidup pada usaha mikro kecil dengan keuntungan seratus hingga seribu rupiah per item, dan itu membiayai kebutuhan hari-hari mereka dan bisa jadi keuntungan tersebut dijadikan modal sekolah untuk anak-anaknya”, ucap Tiris.

Baca juga:  Pemasaran Digital Efektif Di Palu Cemerlang

Seharusnya Pj Bupati Mubar tambah eks. Ketua BEM Fakultas Peternakan UHO ini, mengambil langkah tegas akan hal ini dengan tidak memberikan peluang terhadap hadirnya Indomaret di Kabupaten Muna Barat.

” Jika hal tersebut kemudian diamini, Pj. Bupati sama halnya beliau memutus sendi-sendi kehidupan rakyat secara berkala”, tegasnya.

Hadirnya Indomaret lanjut Tiris bukan solusi dalam peningkatan perekonomian melainkan masalah yang merugikan masyarakat Muna Barat, karena hasil yang didapatkan dari Indomaret tidak berputar di Daerah melainkan dibawa ke Jakarta.

” Kita(masyarakat Mubar) dapat apa? Kita senang dapat menampung puluhan orang pekerja dan menjual produk hasil pertanian di Indomaret, namun kita tidak sadar mengorbankan ratusan orang ‘Ina Ina’ (Emak-emak) yang berumur senja yang masih mengandalkan menjual rokok eceran dan intermi”, jelasnya.

Baca juga:  Wakil Ketua DPRD Mubar Tanggapi Isu Mutasi yang Akan Dilakukan Pj. Bupati

Olehnya itu sambung Tiris Pj Bupati Muna Barat harus memikirkan nasib ‘ina-ina’ (emak-emak) yang banyak menggantungkan perekonomian sebagai penjual eceran dibanding pembangunan Indomaret.

” Jika pembangunan ritel Indomaret ini diamini maka tinggal menunggu saja akan ada gelombang perlawanan dari rakyat para pelaku UMKM”, Tutup Tiris.

Menanggapi hal itu Pj Bupati Mubar Dr Bahri mengatakan pemerintah daerah masih akan lakukan konsultasi publik, untuk melihat sisi positif dan negatifnya.

Bahri mengatakan positifnya, gerai itu akan dibangun di tanah masyarakat, kemudian ia akan membuka untuk UMKM

“Kemarin kita menerima surat permohonan investasi dari indomaret untuk membuka sepuluh gerai di Muna Barat,” ungkap Bahri.

Baca juga:  Serap Aspirasi Masyarakat, DPC PDI Perjuangan Menggelar acara Kegiatan Buka Puasa Bersama Anggota DPR RI Dapil X

Direktur perencanaan keuangan Daerah Kemendagri ini menambahkan atas surat permohonan investasi tersebut ia memanggil asosiasi pemerintah desa untuk mendampinginya serta menyaksikan tidak ada kegiatan transaksi yang dilakukan.

Bahri pun menuturkan pemerintah daerah mengambil kebijakan jika menerima permohonan tersebut, dengan catatan seluruh pekerja ialah penduduk Muna Barat dan rekrutmen bekerjasama dengan Dinas Keternagakerjaan dan Transmigrasi, membuka dan menghidupkan UMKM di kalangan masyarakat Muna Barat.

” Produk hasil bumi di Muna Barat dipasarkan oleh Indomaret misalnya sayur dan buah- buahan hasil tanaman masyarakat lokal”, jelasnya.

Selain itu lanjut Bahri, pembangunan gerai akan dilakukan di atas tanah masyarakat dengan metode sewa lahan masyarakat.

” Pengelolaan parkir atau biaya parkir di depan gerai indomaret akan diserahkan ke pemerintah daerah atau melalui pemerintah desa”, tuturnya.(La Roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *