Muara Enim, Gerbang Indonesia – Sejatinya faktor cuaca sangat mendukung bagi petani karet apabila ingin mendapatkan setetes getah latek (Karet) yang lebih maksimal.
Cuaca yang cerah, pastinya akan membuat para petani karet lebih mudah mendapatkan getah latek tersebut.
Berbalik halnya, apabila cuaca sedang hujan diwaktu pagi hari. Keadaan seperti ini tentu sangat tidak bersahabat dengan sejumlah petani karet.
Seperti yang diungkapkan sejumlah warga yang ada di Kabupaten Muara Enim ini. Salah satunya bapak Gunta (60), warga Desa Pedataran, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
“Ya, faktor cuaca tentu sangat mendukung bila ingin mendapatkan getah latek yang maksimal tentunya”, ujarnya kepada media ini, Minggu, (07/05/23).
Menurutnya, sering kali hujan tiba di pagi hari sangat membuat mereka sebagai petani karet merasa kesulitan mendapatkan getah latek tersebut.
“Selain batang karet basah, latek-latek yang disadap tidak akan mengikuti alur latek yang disayat (disadap), hal inilah yang membuat kami kesulitan mendapatkan getah latek apabila hujan di pagi hari”, jelasnya.
Ia juga menambahkan, memang untuk mendapatkan getah latek tidak mesti di pagi hari, sore hari pun juga bisa. Namun tentu, getah latek yang disadap tidak sebanyak waktu penyadapan di pagi hari.
“Hampir seluruh warga disini, menyadap karet pada pagi hari, kalau sore hari hanya sebagian warga saja”, pungkasnya.
Kemudian media ini mencoba mengkonfirmasi warga setempat, Ali (45). Ia membenarkan apa yang disampaikan pak Gunta tersebut.
“Betul sekali pak, tidak mudah mendapatkan getah latek disaat datang hujan pagi hari, selain batang karet basah, alur turun getah latek tidak akan mengikuti sayatan (sadapan)”, katanya menirukan penyampaian pak Gunta.
Ali juga memaparkan bahwa, warga Pedataran akan melakukan penjualan getah latek kepada toke (bos) karet setiap akhir minggu yakni setiap hari Senin.
“Jadi pak, seperti hari ini minggu, meskipun hujan pagi hari, warga disini tetap menyadap karet untuk mendapatkan getah latek, yang mana esok harinya akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mau tidak mau, suka tidak suka meskipun hujan di pagi hari kami disini untuk hari ini tetap beraktivitas”, tutup Ali sembari tersenyum. (Rumba)