Kali Siumate Meluap Ke Pemukiman Warga Uel Dan Siumate

Kali Siumate Meluap Ke Pemukiman Warga Uel Dan Siumate

Fatuleu Barat | Gerbang Indonesia – Banjir menghancurkan wilayah sekitar kali Siumate yakni Uel dan Siumate desa Naitae dan Tuakau Fatuleu Barat.

Menurut Pendeta Viktor Toto kepada media, banjir yang terjadi pada Kamis, dini hari 01:00 hingga 03 : 00 WITA 29/12/2022 banjir masuk pemukiman warga Uel dan Siumate akibat curah hujan yang tinggi dan gorong – gorong jembatan Siumate tersumbat oleh sampah berupa tunggul pohon besar dan berbagai sampah lain yang di bawa arus kali, Kamis (29 Desember 2022).

Pdt Viktor berharap pihak yang terkait segera cepat tanggap mengirim bantuan dan melakukan evakuasi bagi warga masyarakat yang terisolasi akibat banjir dan juga segera kirimkan bantuan alat berat untuk membersihkan sampah yang menyumbat gorong – gorong jembatan.

Seluruh Pendeta Fatuleu Barat yang di koordinir oleh Klasis Fatuleu Barat Meritz Jeritmo Nenoliu langsung berkoordinasi dan menyampaikan informasi bencana ke Bupati Kupang Korinus Masneno, Ketua BPBD Elfrid Saneh, Ambros Kodo, DPRD kabupaten Kupang Yohanis Mase, dan Kadis PU untuk segera mengirimkan bantuan, serta evakuasi warga yang terisolasi dan khusus alat berat untuk membersihkan gorong – gorong yang tersumbat.

Baca juga:  Bencana Hidrometeorologi, Banjir Bandang Melanda Wilayah desa Sumber Brantas Kec. Bumiaji Kota Batu, 11 Orang Dalam Pencarian

Permohonan sudah ditanggapi namun akses ke lokasi kejadian yang sangat sulit akibat banjir, informasi terkini banjir di lokasi sudah surut dan sementara ini warga yang masih di rumah di evakuasi menggunakan truk sekaligus menyelamatkan barang – barang yang masih tertinggal karena di gorong – gotong masih tersumbat dan kemungkinan banjir susulan, ungkapnya.

Media ini mendapat informasi lewat WA berkaitan korban dari meluapnya kali Siumate menurut pendeta Lia Laubura,S.Th. Dari lokasi kejadian, banyak rumah warga yang hanyut, rusak dan terkait korban jiwa sementara didata berharap tidak ada korban jiwa, katanya.

Baca juga:  Korban Kebakaran di Pacciro Tanete Riaja Hanya Bisa Meratapi Nasibnya

Warga terdampak bencana sementara di evakuasi ke wilayah Oelbubuk dan sangat berharap ada perhatian dan bantuan tenda darurat, sandang dan pangan dari pemerintah dan berbagai pihak.

Peristiwa tahun ini sangat memprihatinkan karena banjir setinggi 50 – 70 cm dan arus yang sangat deras sehingga banyak pohon besar juga tumbang serta merusak seluruh material milik warga kata Pdt Lia Laubura.(Yurry Tse)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *