Kupang | Gerbang Indonesia – Pemeriksaan Polisi dilakukan terhadap Helda Selan seorang wanita asal Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), karena diduga melakukan tindakan penculikan anak. Helda yang diamankan warga Oebobo Kota Kupang, membuat Polisi langsung mengevakuasi terduga ke kantor Polisi, untuk melakukan pendalaman pada, Senin 6 Februari 2023 kemarin.
“Kronologi kejadian awal, terduga Helda Selan keluar dari rumah neneknya pada Senin 6/2/2023, lalu terduga menumpangi angkutan umum lampu 6 dan turun di bundaran Patung Kirab, Kelurahan Fatululi, dan langsung menuju ke arah Kost yang berada di sekitar wilayah SD Bertingkat Oebobo dengan tujuan mencari informasi tentang temannya yang bernama Yuli. Namun, yang di cari tidak ada, tapi Yuli pernah tinggal di rumah Ibu Rosalin” kata AKP Yohanes
Selasa, 7/2/2023.
Dari peristiwa yang diduga penculikan anak itu, langsung beredar Video wanita tersebut, yang berdurasi 1 menit 22 detik dan sempat Viral di Media Sosial (Medsos), sehingga mengegerkan warga Kota Kupang.
Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota, AKP Yohanes Suhardi mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan diketahui bahwa kejadian tersebut adalah salah paham. Pasalnya, terduga Helda mengenali Rosalin karena terduga pernah berkunjung ke rumah Rosalin.
Kisah Helda ketika datang ke rumah milik ibu Rosalin tersebut, terduga Helda bertemu dengan seorang Siswi SMP yang bernama Welpi dan bertanya, mama ada ko? (Mama ada Ya). Lalu Welpi menjawab, ada di dapur. Kemudian Helda bertemu dengan Shela dan memegang tangan Sehela. Namun, beberapa saat kemudian datang Ibu Rosalin langsung menepis tangan Helda dan menarik tangan Shela sambil mengatakan bahwa kau pegang tangan anak saya buat apa. Lalu datang juga beberapa warga untuk menanyakan maksut dan tujuan Helda memegang tangan Shela tapi kerena yang berdatangan bertambah bayak akhirnya situasi di tempat kejadian itu sedikit memanas dengan ocehan para Ibu-Ibu.
Sementara itu, Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto menambahkan, bahwa hal tersebut bukan kasus penculikan anak. Dia juga berharap agar warga Kota Kupang untuk tidak panik.
“Kejadian di SD Bertingkat Oebobo kemarin itu bukan kasus penculikan anak. Saya minta warga tidak perlu panik, dan segera melaporkan ke aparat Kepolisian jika mendapat informasi terkait tindakan pidana”, ujarnya. (Yurry)