KEMENDIKBUDRISTEK “Prioritas Nomor Satu Adalah Pendidikan, dan Prioritas Nomor Satu di Pendidikan Adalah Guru Honorer Yang Belum Menerima Nafkah”

KEMENDIKBUDRISTEK “Prioritas Nomor Satu Adalah Pendidikan, dan Prioritas Nomor Satu di Pendidikan Adalah Guru Honorer Yang Belum Menerima Nafkah”

Pemalang | Gerbang Indonesia – Kita lihat di Daerah itu anggarannya sudah ada, sekarang yang saya minta kepada Pak menteri, yang lulus passing grade yang tahun 2021 sudah lulus tinggal diangkat, uangnya sudah ada, makanya tadi kita dorong bersama-sama Pemda untuk mengangkat, bila perlu bulan November ini angkat semua lulusan passing grade?

Menjawab pertanyaan dari salah satu anggota DPR RI komisi X, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. menyampaikan bahwa “Kami tidak pernah merasa bahwa ini adalah proses yang sempurna, ada banyak sekali tantangan dalam proses P3K kali ini, yang paling bisa dalam mengambil waktu bukan hanya Dirjen, tapi hampir seluruh tim Kemendikbudristek yaitu beberapa hal untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jakarta, Jumat 11 November 2022.

Permasalahan ini juga sangat rumit karena ada berbagai banyak pihak dan independensi daripada setiap langkah yang harus kita lakukan, harapan besar Saya adalah, bahwa kita semua bersabar dan beroptimis karena dengan segala kegaduhan yang ada dan proses yang terjadi.

Baca juga:  Raih Juara Pertama di Ajang Kompetisi Sony Asia Pasifik, Film Karya Terbaik Mahasiswa UPER Sisihkan Ribuan Peserta Kelas Dunia

Dan Saya mengerti pasti banyak yang juga masih kecewa di luar, tetapi kenyataannya sampai hari ini hampir 600.000 akan menjadi P3K, dan sudah menerima formasi dan mayoritas daripada itu akan menerima gajinya.

Seperti tadi disebut datanya yang belum menerima gaji, sebenarnya banyak proporsi yang cukup kecil, Saya mendengar juga banyak sekali permintaan dan desakan untuk bisa mensentralisasi pengangkatan guru P3K dan juga transfer gajinya langsung dari pusat.

Tadi saya mendengar dari banyak anggota permintaan untuk melakukan ini, tentunya akan menjadi suatu wacana yang akan kami bawa dari meeting hari ini.

Artinya dari Raker ini kami akan bawa dan diskusikan dan akan terus kami coba lihat apa solusi yang bisa dihasilkan dari diskusi dengan Kemenpan RB dan juga dengan Kemenkeu.

Dengan ide yang dibahas hari ini mengenai bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah formasinya, tentunya Saya tidak bisa menjamin apakah ini akan terjadi apa tidak, tapi yang sudah pasti akan kami coba angkat wacana ini kepada kementerian-kementerian lain yang berkaitan dengan permasalahan utamanya.

Baca juga:  Pengurus Yayasan Perguruan Islamiyah Kotapinang Periode 2022 - 2026 Bersilaturahmi Dengan Kepsek dan Tenaga Pengajar 

Saya bersama Bu Anita sama sama frustrasi pada saat turun ke berbagai Daerah, menjadi bingung padahal sudah menjelaskan berkali-kali bahwa anggaran itu sudah dipagu, tapi banyak Pemda yang belum sadar bahwa kalau anggaran itu tidak digunakan akan diasumsi bergulir ke tahun berikutnya, jadi secara teknis kalau tidak dikeluarkan anggaran itu, anggaran Pemda itu akan berkurang tiap tahun, dan itu yang mungkin bisa juga dibantu untuk dikomunikasikan kepada anggota Komisi X kepada masing-masing Pemda.

Kami akan terus berjuang terus bersosialisasi kepada setiap Daerah untuk memastikan dan juga meyakinkan bahwa ini adalah harusnya prioritas nomor satu.

Waktu mengecek dan ternyata ada anggarannya, kenyataannya adalah anggaran itu tidak diprioritaskan untuk Guru Honorer tapi ada kebutuhan lain yang mungkin dianggap lebih penting, realitanya adalah harus kita bantu bersama-sama gotong royong menekan kepada Pemda bahwa prioritas nomor satu adalah pendidikan.

Baca juga:  Universitas Pertamina Luncurkan Beasiswa Senilai 2,5 M Untuk Siswa/i Pilihan

Dan prioritas nomor satu di pendidikan adalah Guru-guru Honorer yang sekarang belum menerima nafkah (itu poin besarnya), tentunya hal yang seperti itu butuh di presentasikan kesemua Guru guru lain di sekolah.

Semuanya adalah alasan kenapa hal ini makan waktu, komitmen Kami adalah mayoritas daripada isu ini akan selesai sampai dengan akhir tahun 2024.

Kami akan usahakan, apa yang kita bisa selesaikan di tahun, akan tetapi ini adalah proses yang terus berjalan, jadi mohon bersabar memang tidak akan semuanya puas di tahun ini, tapi tahun depan lebih banyak lagi.

Jadi itu adalah proses dan kami mohon kerjasamanya dari semua pihak. Kami melakukan ini karena belum pernah ini terjadi sebesar ini dan sebanyak ini yang menjadi P3K dalam berpuluh-puluh tahun (belum pernah terjadi dan ini adalah suatu hal yang memang merepotkan, tapi inilah yang harus kita lalui untuk bisa menyelesaikan masalah ini). Ujar Mas Menteri Nadiem Makarim. (Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *