Kolaborasi Pangdam Jaya dan Disdik Jabar Masukan Kurikulum Anti Radikalisme di Sekolah

Kolaborasi Pangdam Jaya dan Disdik Jabar Masukan Kurikulum Anti Radikalisme di Sekolah

Depok, Gerbang Indonesia – Sekolah Toleransi yang kini berdiri di SMAN 1 Depok bertujuan memupuk generasi muda agar memiliki sifat toleran dengan saling menghargai sesama, bekerjasama, dan menciptakan kerukunan.

Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI, Untung Budiharto saat meresmikan Sekolah Teloransi di SMA 1 Depok, Rabu (20/04).

“Dimulai dari dini, dari sekolah ini lah tercipta kader-kader toleransi muncul dan menjadi pionir di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.
Tentu saja sekolah toleransi ini menularkan ke sekolah lainnya, karena memang sekolah toleransi untuk menjaga persatuan dan kesatuan, Lanjut Mayjen TNI Untung.

Baca juga:  Gelar Rapat Paripurna, Ketua DPRD Kota Depok Menyerukan Kolaborasi dalam Keberagaman Suku pada HUT Kota Depok ke-24
Toleransi Sejak Dini : Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto saat memukul gong sebagai simbolis diresmikannya Sekolah Toleransi di SMAN 1 Depok, Rabu (20/04).

“Jadi dapat mengaplikasikan atau mengamalkan sila 3 pancasila. Tolerasi sudah menjadi budaya di masyarakat, terutama generasi muda,” tegas Mayjen TNI Untung.

Terciptanya Sekolah Toleransi berdasarkan dukungan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat maupun Kota Depok, Pemerintah Kota Depok, hingga pihak sekolah dan pelajar.

Dilokasi yang sama, Kepala Disdik Jawa Barat Dedi Supandi menerangkan, nantinya penguatan toleransi di sekolah yang digagas Pangdam Jaya akan dimasukan kurikulum yang berbasis toleransi. Misalnya, kurikulum anti radikalisme yang dimasukan ke dalam mata pelajaran PPKN.

Baca juga:  Hadapi Musim Penghujan, TAR Jokowi Depok Meminta Kementerian PUPR Bentuk Tim Pengawasan Khusus Bidang SDA Kota Depok

“Untuk kurikulum di SMA ada pendidikan anti korupsi yang sudah MoU dengan KPK dan Kejati Jabar,” terangnya.

Dirinya juga berharap, untuk implementasinya, setiap hari harus ada tagline. Seperti Senin wawasan kebangsaan, selasa kesatuan, rabu budaya lokal, kamis musyawarah, jumat nilai keagamaan.

“Jadi tagline itu yang setiap harinya kita implementasikan karena bagian dari budaya pancasila yang harus mengakar pada seluruh pelajar,” lanjut Dedi.

Baca juga:  Pengurus RW13 Kelurahan Depok, Gandeng DKUM Kota Depok Ciptakan Peluang Usaha Mandiri di Situ Rawa Besar

Dalam peresmian Sekolah Toleransi juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri, Ketua DPRD Kota Depok Tm Yusufsyah Putra, Kepala Kejari Depok, Kabag Oprasional Polres Metro Depok. (Dn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *