Patut Dicontoh, Tindakan Oknum Perawat Ini menuai Pujian Warga 

Reporter: Wahyudi

Bulukumba | Gerbang Indonesia – kemampuan petugas medis dalam mengelola kecerdasan emosional sangat membantu proses penyembuhan pasien. Perkataan yang baik, sikap sopan santun, nada suara yang halus, termasuk contoh komunikasi verbal yang wajib dilakukan oleh seorang petugas medis kepada pasiennya karna hal tersebut sangat berkontribusi dalam menunjang kesembuahan pasien.

inilah yang dilakukan oleh Yadiar Fatman atau yang akrab disapa Diar, Warga Desa Bukit Harapan yang identik dengan pakaian gamis dan kaca mata, salah seorang perawat di Puskesmas Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

Hal ini diceritakan oleh Yudhi, cucu dari Nenek Sapiana (80) warga Desa Bontonyeleng yang saat ini rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Bontonyeleng.

Baca juga:  Kreativitas Pemasaran Bisnis Di Palu Milenial

Kepada media Gerbang Indonesia, Yudi menceritakan tindakan yang sangat terpuji yang dilakukan oleh Diar.

“Pada hari Kamis siang saya bonceng Indo’ku (Nenek) ke Puskesmas karna dia sering mengeluh ngilu dibagian tulang betisnya dan sering kesemutan, tapi nalupai kasi mappake masker, akhirnya dengan sigap dan tegas seorang perempuan yang mengatur antrian disitu untuk masuk ke ruang pemeriksaan menegur Indo’ku dengan nada yang tinggi karna tidak pakai masker dan tidak memperbolehkan masuk ke ruang pemeriksaan sebelum pakai masker, akhirnya Indo’ku diarahkan ke warung depan Puskesmas untuk membeli masker”, Jelas Yudhi dengan dialek khas Bugis Bulukumba, Jum’at (18/2/2022).

Lanjut kata Yudhi, ia mengaku bersyukur karna ada seorang perawat yang bertugas di loket antrian dengan tersenyum manis sembari berjalan mengambil satu buah masker dan memakaikan ke Neneknya, sambil memperingati Nenek Sapiana agar selalu pakai masker jika ingin beraktifitas diluar rumah.

Baca juga:  Disdikbud OI meminta Pengelola PAUD Amanah Burai Dilakukan Pemilihan Ulang

“Tabe’ Nenek ini masker kita pakai, lain kali kalau mauki keluar rumah janganki lupa pakai masker”, ujar Diar dengan nada lembut sembari tersenyum kepada Nenek Sapiana.

Beberapa pasien beserta keluarga pasien yang duduk mengantri dan menyaksikan hal tersebut sontak memuji tindakan yang di lakukan Diar.

“Baiknya kodong adaji perawat yang lain kasiki masker itu Nenek, ini kita anggap hal kecil tapi sangat membantu”, ucap salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya

Yudhi yang menyaksikan langsung tindakan terpuji tersebut langsung mengunggahnya di akun facebook miliknya, dan sontak saja mendapatkan komentar pujian dari warganet

Baca juga:  Perang di Era Sekarang Lebih Mengerikan dan Mengutamakan Kekuatan, Sehingga Kekuatan 'TRI MATRA' Sangatlah Penting

Tak terkecuali, Andank Syah sekjen Lembaga Panrita Bhinneka Bersatu (L-PBB) juga turut berkomentar.

“salah satu bentuk pelayanan yang semestinya dilakukan oleh pelayan publik, jangan taunya hanya negur tapi tidak memberi solusi”, Kata Andank Syah dalam komentarnya.

Bukan hanya Andank, Hardiyansah pria yang pernah menjadi rekan kerjanya di Puskesmas Bontonyeleng turut mengatakan jika Diar memang adalah sosok yang baik.

“Orang baik memang itu tawwa, karna saya pernah menjadi rekan kerjanya”, tuturnya

Yudhi berharap agar apa yang dilakukan oleh Diar itu dapat menjadi contoh untuk semua petugas medis dimanapun berada, karna terkadang yang dianggap hal kecil itu berdampak luar biasa kepada sesama,” tutupnya. ( Wahyudi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *