Reporter: Paskalis Hulu
Gunungsitoli | Gerbang Indonesia – PKBM RBAC (Rumah Belajar Anak Ceria) Cabang Gunungsitoli melaksanakan Aksi Sosial Berbagi Keceriaan (AKSOGIRA), yakni beberapa kebutuhan pokok kepada peserta didik dan sebagian Relawan Pengajar (Volunteer) PKMB RBAC Gusit yang terkena dan terdampak banjir di Kampung Cinta Damai, belakang Pasar Beringin, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Cabang, Pembina, Penasehat, Relawan Pengajar dan semua peserta didik ditemani orangtuanya masing-masing.
Sebelumnya, dari konfirmasi Pengurus Cabang ke keluarga peserta didik (17/12) dikatakan bahwa banjir terjadi sekira tengah malam, pukul 13.00 lebih dan disertai hujan deras dan angin kencang. Hal itu terjadi akibat meluapnya air Sungai Nou hingga merembes ke rumah warga, dan beberapa benda berharga, ternak, bahkan ada rumah yang roboh dan masih banyak lagi yang ikut hanyut bersama derasnya banjir.
Dari konfirmasi pihak media, Herman S. Zai (Ketua Cabang PKMB RBAC Gusit) mengatakan bahwa kegiatan aksi sosial ini merupakan aksi peduli kepada anak-anak didik dan Relawan Pengajar yang mengalami musibah.
“Sebagai sesama manusia, tentu harus saling melengkapi dan gotong royong. Oleh karena itu, PKMB RBAC Gusit turut berbagi dan merasakan kesedihan korban banjir ini. Apalagi PKMB RBAC Gusit berlokasi di Kampung Cinta Damai.” Ungkap Herman.
Dari keterangan Herman, memaparkan bahwa PKMB RBAC Gusit yang terkena banjir ini ada sekira 60 lebih peserta didik dan 4 orang Relawan Pengajar.
“Ada 60 lebih peserta didik dan 4 orang Relawan Pengajar RBAC Gusit yang terkena dan terdampak banjir ini. Tentu menjadi perhatian bersama, bahwa anak-anak ini juga harus diberikan bantuan, karena di kondisi banjir seperti ini, kebutuhan pangan sangatlah dibutuhkan.” Lanjut Herman.
Dikesempatan itu, Satilia Lase (Penasehat RBAC Gusit) mengharapkan perhatian serius dan kepedulian pihak Pemko untuk turut meringankan beban korban banjir ini.
“Saya sangat harapkan dengan sangat, semoga ada perhatian khusus dari Pemko. Apalagi begitu banyak anak-anak, tentu harus diperhatikan, baik itu kebutuhan sehari-harinya juga perlengkapan sekolah seperti buku, baju, dsb”. Harap Satilia.
Hal senada juga dilontarkan Budiyarman Lahagu (Pembina PKMB RBAC Gusit), mengharapkan adanya pengaturan atau normalisasi air Sungai Nou dan pembangunan dam/bendungan air sungai dari pemerintah setempat agar permukiman warga bebas banjir.
“Saya mengharapkan ke pemerintah setempat, agar ada naturalisasi air sungai dan pembangunan dam di tepi sungai agar warga tidak merasakan hal yang sama di kemudian hari yaitu banjir lagi.” Jelas Budiyarman. (Paskalis Hulu)