Pemalang | Gerbang Indonesia – Dana Desa diberikan untuk desa dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan masing-masing Desa, berlandaskan pada peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang prioritas penggunaannya.
Dana desa Tahun 2022, lebih dari 68 triliun anggaran dana desa di Tahun 2022 diantaranya dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi Nasional melalui kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif.
Program prioritas Nasional melalui kegiatan penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani, pengembangan desa wisata serta untuk mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam.
Pada kesempatan kali ini, Suhirman Kepala Dispermasdes kabupaten Pemalang menyampaikan bahwa, Dalam upaya mewujudkan kemandirian Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa Kabupaten Pemalang terus mendorong dan melakukan pendampingan serta pembinaan bagi desa-desa di Pemalang, dalam upaya mewujudkan kemandirian ekonomi perdesaan, yang salah satunya menjadi kebijakan daerah Kabupaten Pemalang tentu kami selaku leading sektor mendorong kepada semua desa untuk Bagaimana memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada di desa agar memiliki nilai manfaat yang lebih agar berkontribusi untuk desa. Selasa 29 November 2022.
Selanjutnya Triamo Yuliarso Sekretaris Dispermasdes kabupaten Pemalang juga menambahkan, Tentunya tugas dan peran kami di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa akan mendampingi dan memfasilitasi program prioritas sesuai yang sudah ditetapkan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah Kabupaten Pemalang, salah satunya yang
hari ini kita lihat di salah satu desa dengan konsep “wisata desa” di desa Bojong Nangka Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang yang sudah mulai menggeliat dan bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya. Dengan memanfaatkan potensi pertanian di wilayahnya, Desa Bojong Nangka kini terbebas dari predikat Desa miskin.
Masih dalam kesempatan yang sama Wahmu Kades Bojong nangka menyampaikan bahwa mengingat masyarakat Pemalang berpenghasilan buruh pertanian sehingga kami mencoba mengedukasi tentang bagaimana sawah yang ada di desa Bojong nangka ini menggunakan pupuk organik, kita mengolah sampah organik menjadi pupuk organik kompos, kemudian
kita aplikasikan di tempat ini dan Alhamdulillah kita sudah 4 kali panen sejak tahun 2021
sampai sekarang, dan kita menggunakan pola penanaman sistem organik. Pungkas Wahmu.
Kini Desa Bojong Nangka telah berkembang dengan adanya objek wisata desa dengan konsep “wisata edukasi sawah” yang dapat meningkatkan ekonomi warga dan mampu memberikan pendapatan bagi desa sebesar 500 juta Rupiah per tahunnya.
Wisata edukasi sawah yang dikembangkan ini mampu menyerap 50 tenaga kerja dan
memberikan tempat berdagang bagi 25 UMKM setempat.
Pembangunan Wisata desa yang di beri nama “Gatra Kencana” dianggarkan dari Dana Desa sebesar 290 juta Pada tahun 2021, dan pada tahun 2022 sebesar 383 juta.
Sejak dibuka pada awal Desember tahun 2021 minat masyarakat luar biasa untuk
berkunjung, dengan rata-rata pengunjung per harinya sekitar 500 hingga 1000 orang bahkan pada akhir pekan bisa mencapai 2000 pengunjung.
Dari pengunjung wisata yang bisa kami temui, menyampaikan bahwa, Kami berwisata ke sini karena tempatnya itu asri, masih alami banget, sejuk dan lokasinya tengah-tengah persawahan, terus banyak pemandangan di sini, yang saya suka dari wahana wisata di Gatra Kencana adalah utamanya adalah terapi ikan.
Karena terapi ikan ada banyak manfaatnya, diantaranya untuk melancarkan peredaran darah dan itu baik untuk kesehatan.
Terapi ikan itu murah namun tetap bermanfaat. Pungkasnya. (Eko B Art).