Kabupaten Jember Kekurangan Tenaga Penyuluhan Pertanian

Kabupaten Jember Kekurangan Tenaga Penyuluhan Pertanian

JEMBER | Gerbang Indonesia – Jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Jember, Jawa Timur, rupanya masih sedikit. Sehingga edukasi soal pengelolaan lahan kepada para petani masih rendah.

Padahal, Kota Tembakau ini dinobatkan sebagai wilayah berstatus lumbung pangan Nasional, yang memiliki lahan pertanian cukup luas. Tentunya, kurangnya penyuluh ini jadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) Jember.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku baru mengetahui jumlah penyuluh pertanian hanya 167 orang. Sehingga menurutnya diperlukan penambahan tenaga baru.

Baca juga:  Pembentukan "AWAS" Aliansi Wartawan Selatan di Era Demokrasi Kabupaten Jember

“Kami baru tahu kemarin, kalau jumlah penyuluh cuma 167 orang, masih kurang sekitar 50 orang lagi, ” ujarnya usai melantik pejabat fungsional di Pendopo Wahyawibawagraha, Jumat (18/11/2022)

Menurutnya, 167 aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah jadi penyuluh, rupanya sebagian dari mereka sudah mulai mengajukan pensiun. Sehingga, saat ini Dinas Tanaman Pangan Holtikultira dan Perkebunan Jember sedang melakukan inventarisasi.

Baca juga:  Kirap Akbar Budaya Cimande Seluruh Kabupaten Jember

“Dinas TPHP melakukan inventarisasi terhadap teman-teman yang ada di Pemkab, mungkin ada yang memiliki basic pertanian, akan kita rangkul (jadikan penyuluh pertanian),” kata pria yang akrab disapa Hendy ini.

Dampak dari kurangnya penyuluh pertanian, lanjut Hendy , banyaknya masyarakat yang tidak begitu percaya dengan pupuk organik, untuk pengganti pupuk yang sekarang ini sulit di cari di pasaran dan harganya pun cukup mahal.

Baca juga:  Pemdes Kasiyan Timur Menyalurkan Bantuan BLT-DD Tahun Anggaran 2022 Kepada Masyarakat KPM

“Makanya kita minta bantuan teman-teman penyuluh, untuk menyampaikan bahwa pupuk organik itu luar biasa dan keren,” tambahnya.

Mengingat, alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat setiap tahun selalu mengalami penyusutan. Sehingga, tugas penyuluh pertanian inilah untuk menyakinkan para petani mau menggunakan pupuk organik.

“Pupuk organik itu memperbaiki tanah. Karena belum pernah diperbaiki tanah kita ini. Maka harus kita yakinkan masyarakat, lewat bantuan teman-teman penyuluh,” pungkas Hendy.(Sf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *