Kadis Perpustakaan Madina Arogan Saat Didemo

Kadis Perpustakaan Madina Arogan Saat Didemo

Reporter: Rudi Siregar

Mandailing Natal | Gerbang Indonesia – Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Mandailing Natal (GMPM) berunjuk rasa di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mandailing Natal di kelurahan Kayu Jati, Kec. Panyabungan, Selasa (1/3) kemarin.

Aksi unjuk rasa GMPM ini mempertanyakan pengelolaan anggaran pengadaan buku perpustakaan yang bersumber dari APBD dan APBD P tahun 2020 dan tahun 2022 yang diduga ada indikasi penyelewengan dalam penggunaan anggaran.

Baca juga:  Sekda Pemkab Pekalongan Terkesan Menghindar di Audiensi Forum Pekalongan Bangkit

Namun Kepala Dinas Perpustakaan, Khairunnida, S.Pd membantah dugaan yang di sampaikan GMPM itu dengan bersikap arogan.

Kepala Dinas Perpustakaan, Khairunnida, S.Pd
Kepala Dinas Perpustakaan, Khairunnida, S.Pd

“Apa yang kalian orasikan itu tidak ada benarnya, dan tidak berdasarkan fakta, yang berhak memeriksa kepala dinas itu bukan adik-adik mahasiswa tapi inspektorat dan Bupati, jadi adik-adik sekalian jangan sok tau” ujarnya.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi unras, Rizki Ahmad Fauzi, menduga ada permainan dalam pengadaan buku perpustakaan, karena menurutnya buku yang disediakan di perpustakaan masih buku lama, dan ia mendesak agar Kadis mengizinkan masuk ke ruang perpustakaan untuk memeriksa kebenaran pengadaan buku pustaka.

Baca juga:  Kunker DPC LSM BAKORNAS Kabupaten Bogor Disambut Baik Oleh Camat Sukajaya Drs Rosidin, M.Si

Lalu Kepala dinas tidak mengizinkan masuk dan sempat terjadi adu mulut.

“jangan kalian masuk, kalian tidak punya hak disini, yang berhak masuk untuk memeriksa hanya inspektorat,” ucap Khairunnida dengan nada emosi.

Sementara Ahmad Hidayat Batubara selaku Ketua GMPM mengatakan “sangat kecewa atas sikap Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Madina itu karena tidak seharusnya seorang Kadis bersikap begitu” ujarnya. (RS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *