Kegiatan Kelompok Belajar Mencakup Enam Aspek Perkembangan “Aspek Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif, Sosial Emosional dan Seni”

Kegiatan Kelompok Belajar Mencakup Enam Aspek Perkembangan “Aspek Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif, Sosial Emosional dan Seni”

Pemalang | Gerbang Indonesia – Kelompok Bermain Ngudi Ilmu barokah desa Blimbing kecamatan Ampelgading. Proses belajar mengajar pada semester pertama tahun ajaran 2022-2023 berjalan dengan lancar, dari wali murid juga menyambut antusias.

Selanjutnya kami dari pendidik juga bersyukur bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara normal (yang dua tahun terakhir belajar secara daring kini sudah mulai luring 100%). Namun demikian Kami tidak meninggalkan untuk menerapkan protokol kesehatan, dengan tetap Cuci tangan pakai sabun (intinya tetap menjaga lingkungan yang bersih dan menjaga kesehatan bersama) baik siswa maupun pengajarnya. Hal tersebut disampaikan Siti Muttoharoh S.Pd selaku Pendidik di Kelompok Bermain Ngudi Ilmu Barokah desa Blimbing, sekaligus ketua Pengurus Cabang Himpaudi Ampelgading kabupaten Pemalang. Kamis 05 Januari 2023.

Selanjutnya Siti Muttoharoh juga menambahkan “bahwa untuk proses pembelajaran itu sudah normal dimulai dari pukul 07:00 kami menyambut anak anak datang ke area PAUD, kemudian anak-anak bermain di luar tempat area bermain (ada perosotan, ayunan, jungkat-jungkit dan lain sebagainya).

Baca juga:  Padati BRI Labuhanbatu, Orangtua Murid SD Buka Rekening Untuk Program BSM Dari Pemerintah

Kemudian pukul 07.30 kita masuk kelas, kemudian kita bermain main diruangan dengan permainan pijakan lingkungan sesuai tema.

Selanjutnya kemudian jam 08:00 mulai pembelajaran inti, selama pembelajaran inti berarti ada 4 ragam kegiatan. Empat ragam kegiatan tersebut mulai dari yang pertama, bermain dan belajar membuat roda mobil, kemudian yang kedua menirukan tulisan mobil, kemudian yang ketiga menulis angka sesuai jumlah roda mobil jumlahnya ada berapa, kemudian satu lagi membuat bentuk mobil dengan plastisin plastisin/lilin lunak, dari masing masing anak berbeda-beda sesuai kreatifitasnya, semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan membuat senang dan tidak bosan dalam proses belajar mengajar dari anak dalam mengikuti pembelajaran.

Dari kegiatan belajar bisa mencakup 6 aspek perkembangan, mulai dari aspek perkembangan diantaranya agama dan moral, kemudian fisik motorik kemudian bahasa, kognitif sosial emosional dan juga seni.

Kemudian dilanjutkan sesi akhir pembelajaran (persiapan buat besok) misalnya ada tugas anak membawa apa yang harus diinformasikan untuk pembelajaran besok pagi lalu berkemas, berdoa dan pulang.

Baca juga:  Hj.Asyanti R Thalib Lakukan Kunker di SMANSA Komodo, Harapkan Pendidikan di NTT Semakin Maju

Kalau untuk kegiatan para Pendidik, kemarin belum lama ada kompetisi lomba dalam rangka lomba Hut himpaudi ke-17 himpaudi tingkat Kabupaten Pemalang mengadakan lomba story telling, storytelling itu bercerita dengan alat peraga atau bisa tidak dengan alat peraga, dan divideokan kemudian diupload di sosial media, yang kemudian dari 14 Kecamatan itu berarti like yang terbanyak juara 1, dan di Ampelgading itu mendapatkan juara 2 (dari perwakilan Himpaudi kecamatan Ampelgading kita mendapatkan juara favorit dua tingkat Kabupaten), kita juga mendapatkan juara harapan 1 untuk lomba menyulam taplak tingkat Kabupaten.

Dari kesemuanya Kami juga tetap bersama sama menjaga komitmen Kami dari para pendidik dalam rangka menunjang kinerja ditempat tugas kita masing masing.

Kami terus menerus secara berkala mengadakan koordinasi dengan tim Penilik dan KWK melaksanakan pertemuan tiap bulan secara bergilir.

Misalnya bulan ini di Lembaga Ilmu Barokah, besok di lembaga muslimat dan seterusnya, dengan jalan tersebut kita bisa melihat kondisi yang berbeda beda dari masing masing lembaga sambil sharing sharing bersama saling menimba ilmu, dalam suatu pertemuan kita melibatkan dari KWK dan penilik kemudian ada pembinaan juga biasanya hal itu menambah motivasi bersama bagi teman-teman pendidik dan sejawat.

Baca juga:  Raih Juara Pertama di Ajang Kompetisi Sony Asia Pasifik, Film Karya Terbaik Mahasiswa UPER Sisihkan Ribuan Peserta Kelas Dunia

Selanjutnya ilmu tersebut kita Praktekkan di lembaga masing-masing dalam upaya peningkatan kualitas dari proses belajar kepada siswa.

Pesan Saya buat Ibu/orang tua/wali siswa, bahwa usia tiga sampai lima tahun bahkan hingga enam tahun adalah usia emas, dimana usia tersebut otak anak masih berkembang sangat pesat, jadi sangat disayangkan sekali kalau anak tidak mendapatkan stimulasi yang tepat, Jadi diharapkan anak-anak di usia tersebut untuk sekolah kan di PAUD lingkungan terdekat, karena dalam rangka untuk menstimulasi otak anak yang sedang berkembang atau biasanya disebut disebut dengan “Golden Age” atau usia emas jadi sangat disayangkan sekali, jika anak tidak terstimulasi dengan baik.
Untuk anak-anak sangat dibutuhkan untuk mendapatkan stimulasi pembelajaran yang tepat.

Dalam segi kesehatan juga agar orang tua bisa lebih konsen dan memperhatikan kondisi anak-anaknya. Pungkas Siti Muttoharoh. (Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *