Camplong | Gerbang Indonesia – Berbagai cara dilakukan oleh warga dan umat Nasrani di Kelurahan Camplong 1, Batuplat untuk menciptakan perdamaian dan keguyuban, terutama saat akan merayakan Natal. Warga yang ada di sekitar gereja GMIT Sion Camplong atau tepatnya di Jalan Jalur Gaib RT 07 dan 08 RW 04, Kelurahan Camplong 1 ini berbaur dan bersatu padu saat mempersiapkan perayaan Natal.
Salah satu warga seksi Natal yang di bentuk panitia Natal rayon mempersiapkan dan merapikan pohon Natal yang dibuat dari bahan daun kelapa. Selain menyiapkan berbagai hal terkait pelaksanaan peribadatan Natal Rayon Petra, dilakukan pada Rabu (04/01/2023) warga pun membuat pohon Natal unik yang dibuat dari bahan daun kelapa. Warga yang tergolong kreatif ini memanfaatkan bekas kayu,daun kelapa dan rumput yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk pohon Natal yang menarik.
Setelah tersusun rapi, pohon Natal ini pun dibalut dengan kertas mengkilat dan aneka lampu warna-warni untuk menambah pesona pohon Natal. pohon Natal ini pun dipajang di sekitar mimbar samping pendeta dan panitia dalam tenda ibadat.
Yanlif Tulle selaku Ketua panitia mengatakan, bahwa ide kreatif itu murni muncul dari warga dan pihaknya sangat mengapresiasi terhadap apa yang dilakukan warga tersebut. Dimana dari upaya itu sekaligus lebih menguatkan keguyuban. Selain unik, dengan memanfaatkan bahan daur ulang, menurutnya juga akan berdampak positif bagi lingkungan, terutama dalam mengurangi penumpukan sampah plastik ketika bulan Desember biasanya gereja melakukan pembuatan pohon natal.
“Karena ini momennya Natal, maka umat Kristen Protestan GMIT Sion Camplong ini tak hanya ingin melahirkan perdamaian dengan Tuhan tapi juga dengan alam. Jika manusia mau berdamai dengan alam, maka alam pun akan ramah terhadap manusia,” imbuh Yanlif.
Pernyataan senada juga disampaikan seksi dekorasi Natal rayon, Yefri Tunmuni. Menurut dia, melalui kegiatan ini, selain untuk memacu dan memupuk kreativitas warga, maka kebersamaan pun lebih kuat. Sehingga hal itu dapat diwujudkan dalam kehidupan beragama.
Dari satu pohon Natal ini menghabiskan dua daun kelapa, dua pelepah dan kayu, yang dikerjakan sekitar 3 Jam. Tak hanya di momen Natal ini, kreativitas warga ini pun rencananya akan berkelanjutan. Dimana dari bahan daur ulang tersebut, khususnya berbahan dasar daun kelapa akan di sulap menjadi barang bernilai jual.
Impian seksi dekorasi pembuatan pohon Natal akan dibuat untuk di promosikan ketika Natal tahun depan dan dapat di pesan jemaat, yang ingin pengadaan pohon Natal dari daun kelapa untuk di pajang di rumah masing-masing khusus seputar Gereja Sion Camplong.
Pohon Natal dari bahan daun Kelapa praktis dan awet dapat bertahan satu sampai dua bulan bahkan lebih bila di rawat dan di jaga.
Perayaan Natal Rayon Petra dipimpin oleh Pdt Threes, Saneh – Bukang S.Si.teol dan tema penguatan firman Allah bagi jemaat dan semua undangan yang hadir dalam acara Natal adalah Matius 2 : 1 – 12 Orang – orang Majus dari Timur.
Perayaan tahun ini dilakukan dalam kondisi di guyur hujan dan angin kencang tapi ibadat berjalan penuh hikmat dan lancar bersama dalam penyertaan Allah.
Pesan dan kesan dibawakan oleh ketua panitia Yanlif Tulle dan tokoh jemaat rayon Petra oleh S.A Sejak di tutup oleh koordinator rayon Petra Marlintje Reke – Kolly.
Pesan utama dari ketiga tokoh gereja adalah mempererat persaudaraan antara sesama jemaat di rayon Petra sebagai warga GMIT dan membangun kebersamaan dengan semua lintas antara umat beragama.(Yurry Tse)