Orang Tua Siswa Keluhkan Ijazah Anaknya Tidak Bisa Diambil

Orang Tua Siswa Keluhkan Ijazah Anaknya Tidak Bisa Diambil

Reporter: Parianto

Bogor | Gerbang Indonesia – MA Asnawiyah Di Jalan KH Ayub Asnawi Kampung Sanding 2 RT 11 RW 05 Desa Bojong Nangka Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Menahan Ijazah Siswa Lulusan Alumni Tahun 2019-2020 dan pihak wali murid keluhkan itu.

Namun, sangat disayangkan pihak sekolah tidak pernah memberikan solusi yang terbaik.

“Ijasah merupakan hak konstitusional siswa yang sudah menyelesaikan proses pendidikan, pada dasarnya pihak sekolah tidak diperkenankan untuk menahan ijazah dengan alasan apapun.

Saat terpantau oleh Media Gerbang Indonesia Rabu 19-1-2022. Seorang Wali murid MT (45 tahun) menjelaskan “Saya pernah menyuruh anak saya datang ke sekolah bertujuan untuk mengambil ijasah anak saya, namun pihak sekolah menahannya dengan alasan harus menyelesaikan biaya administrasi, namun saat ini kami dalam kesusahan apalagi saat pandemi sekarang ini, untuk makanpun kami kesulitan karena perekonomian sangat terpuruk buat kami apalagi tunggakan anak saya setelah saya tanyakan begitu besar,” bebernya.

Baca juga:  Pendidikan dan IPM Kabupaten Pemalang

Lebih lanjut, Kami mengakui itu adalah kewajiban kami, namun kami juga berharap pihak sekolah memaklumi hal seperti ini, kalau kami punya uang mungkin sudah kami lunasi apalagi ijasah itu sangatlah penting untuk masa depan anak kami, dan kami sempat musyawarah kepihak sekolah namun apa lah daya kegagalan yang kami dapatkan, yang kami dapat pihak sekolah tetap kekeh tidak bisa memberikan ijasah anak kami, tetap harus menunggu supaya kami mempunyai uang untuk menebus ijasah tersebut, tadi saya berpikir hanya meminta photo copynya saja untuk anak kami mencari kerja namun pihak sekolah pun tidak memberikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Yayasan Universitas Moestopo Berikan Penghargaan pada Cicit Pahlawan Nasional

Saat kami Media Gerbang Indonesia, terhubung melalui Muhfida beliau selaku pembina yayasan Kursiyah membenarkan hal ini dengan alasan” awalnya kami sudah berikan kepercayaan dan kebijakan kepada murid, namun mereka abaikan dan tidak ada etikat baik, karena kami belajar dengan pengalaman kami tidak akan berikan ijasah sebelum mereka melunasi administrasi tetap kami tahan, sekolah memerlukan biaya apalagi saat ini dalam proses ujian semua butuh biaya,” tutupnya sambil meninggalkan wartawan.

Baca juga:  Himpunan Mahasiswa Bidikmisi Stain Majene (HIMABI) melaksanakan Seminar dengan Tema Moderasasi beragama di Ruang Digital

Dalam hal ini siswa tersebut menunggu orang tua mempunyai uang supaya bisa memperoleh ijasah tutup.(PR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *