Pemalang Menuju Desa Wisata, Dialog Bersama Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang

Pemalang Menuju Desa Wisata, Dialog Bersama Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang

Pemalang, Gerbang Indonesia – Dialog Jelajah OPD
“Pemalang Menuju Desa Wisata Bersama
Mualip, S.Pd., M.M.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang.
Selasa 12 April 2022.

Pemalang Bangkit Bersama Desa Wisata.Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Tengah, yaitu dikenal karena keramahan masyarakatnya, Pemalang juga sangat dikenal dengan kuliner khasnya seperti, Grombyang, lontong dekem dan ada juga Nanas madu dan masih banyak lagi.

Pemalang memiliki topografi yang bervariasi, ada dataran rendah dan dataran tinggi atau pegunungan dengan puncak tertingginya gunung Slamet.
Wilayah Kabupaten Pemalang cocok menjadi daerah tujuan wisata.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pemalang mulai dari Objek Wisata Pantai Widuri lokasinya tidak jauh dari jalur Pantura, meski pantai widuri bukan objek wisata baru, namun untuk berinovasi demi memanjakan para pengunjungnya juga menjadi tempat untuk keindahan pantai yang bisa kita gunakan untuk pilihan berwisata di wilayah Pantai.

Dalam kesempatan Acara tersebut Mualip S.Pd., M.M. selaku
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Pemalang memaparkan secara jelas tentang program (Dewi) Desa Wisata.

“Pemalang Bangkit Bersama desa wisata” sekarang Inilah saatnya kita harus bangkit bersama desa wisata kabupaten Pemalang.
Konsep Desa Wisata berbeda dengan Wisata desa.
Bicara tentang desa wisata itu bicara tentang komunitas dalam suatu tempat wisata mulai dari sosial masyarakatnya, wilayah geografisnya yang bisa saling berinteraksi, baik langsung maupun tidak langsung.

Baca juga:  Ketua DPR RI Puan Maharani Membuka Forum Governing Council

Tapi kalau wisata desa itu kan sifatnya parsial atau wisata di sebuah desa yang tidak berinteraksi dengan unsur-unsur lain.

Menjadi penting ketika kita membahas tentang Desa Wisata, banyak unsur di dalamnya, ada keterikatan identitas baik dalam sebuah batas wilayah sebuah desa ataupun pada suatu tempat.

Satu dayung dua, tiga pulau terlampau (atau bisa lebih banyak).

Desa Wisata Kita juga bisa mengimplementasikan tentang bagaimana Sinergi antara desa wisata satu dengan desa wisata lainnya.

Kriteria dari Desa wisata memenuhi beberapa hal,
– Yang pertama adalah kondisi potensi desa.
– Yang kedua adalah keadaan sosial masyarakatnya.

Pada esensi sebuah wilayah atau objek desa wisata, berarti di sana kita bicara tentang bayak hal yang harus dimunculkan, seperti unsur-unsur penunjang, mulai dari budaya masyarakatnya, kebiasaan kebiasaan masyarakatnya, kemudian Kemudian hasil karya ataupun buah tangan yang khas, produk makanan baik makanan maupun oleh-olehnya harus menjadi sebuah satu kesatuan, jadi pemahaman sangat penting bagi teman-teman yang mengelola desa wisata.
Lebih jauh lagi kalau sampai menyentuh sampai sekitar dengan kuliner yang spesifik bisa memanjakan lidah, dengan visual keindahan melihat yang indah-indah untuk memanjakan mata, dari kesemuanya itu sebuah objek/tempat itu harus menjadi bagian penting untuk menghadirkan kebudayaan masyarakatnya, kemudian dalamnya kemudian adat istiadat, semua hal tersebut tentu akan menjadi lebih baik lagi.

Baca juga:  Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pemalang Dalam Rangka Pembentukan Pansus LKPJ Bupati Pemalang Akhir Tahun Anggaran 2022

Kita ambil contoh di desa wisata bukit tangkeban yang berada di desa Nyalembeng, kalau saya lihat Pengembangan objek wisatanya secara parsial, artinya kalau melihat pemahaman tentang desa wisata yang sesungguhnya tentu masih perlu banyak diperbaiki lagi dan disempurnakan.

Desa wisata ditempat tersebut masih belum menyentuh budaya masyarakat setempat, jadi tingkat pendapatan masyarakatnya masih belum banyak mendapat nilai manfaat dari sebuah objek desa wisata tersebut.
Sebab tujuan dibukanya Desa Wisata adalah untuk membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat, jadi benar-benar menghidupkan mobilitas ekonomi Daerah.
Jadi sangat tepat bila pengembangan ekonomi rakyat dengan adanya desa wisata yang memungkinkan dapat memunculkan potensi-potensi masyarakat yang ada di wilayah wisata itu, pasti akan menggerakkan perekonomian.
Di kabupaten Pemalang terdapat Desa wisata ada 27 Lokasi Desa Wisata dengan kategori Maju, kategori Berkembang dan ada yang kategori masih Rintisan.

Baca juga:  Hj.Arsyanti Rozana Thalib Berikan Bantuan Sembako Kepada Warga Desa Barengkok, di Acara Gelar Reses II Masa Sidang 2021-2022

Tempat Wisata menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah meskipun masih relatif kecil dari jumlah total keseluruhan, sebab pendapatan asli daerah kita masih di bawah 1% dari sektor wisata, kemarin Tahun 2021 kita di target satu miliar, tapi pendapatan dari pariwisata belum terpenuhi karena faktor pandemi, jadi baru sampai pada angka 810 juta atau baru 80% dari pendapatan asli daerah yang bisa disumbangkan kepada Daerah.

Dan untuk mengembalikan semangat kita bersama dalam Desa Wisata kemarin mulai tanggal 8 Maret sampai tanggal 25 Maret 2022, kita melakukan festival lomba desa wisata, kegiatan ini baru pertama di gelar setelah dua tahun masa Pandemi, dengan Tema Pemalang Bangkit Bersama Desa Wisata.

Sebab dua tahun ini otomatis berpengaruh pada berkurangnya nilai potensi yang ada jadi melemah.

Dengan kegiatan festival Desa Wisata Kami mencoba membangkitkan kembali pengembangan desa wisata yang arahnya ya pengembangan dalam sebuah komunitasnya itu bener-bener semuanya bangkit bersama dari mulai unsur-unsur di dalamnya.

“Pemalang Bangkit Bersama Desa Wisata” untuk Mewujudkan Pemalang AMAN Adil Makmur Agamis dan Ngangeni, Pungkas Mualip.
(Eko B Art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *