‘Rumah Produksi’ Jadi Usulan Prioritas Dinas Koperasi dan UMKM Mubar di Kementrian

‘Rumah Produksi’ Jadi Usulan Prioritas Dinas Koperasi dan UMKM Mubar di Kementrian

Penulis : La Roni

MUBAR | Gerbang Indonesia – Rumah Produksi menjadi usulan program prioritas Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada rapat kordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Mubar La Ode Takari menjelaskan, beberapa waktu lalu dinas Koperasi Mubar bersama dinas propinsi melakukan rapat kordinasi bersama Kementerian untuk mengusulkan kebutuhan yang diperlukan terkait pengolahan komoditi unggulan didaerah masing-masing.

” Melalui kordinasi dinas provinsi, kami melakukan rapat dengan Kementrian. Ada dua usulan yang kami ajukan yakni ‘Rumah Produksi’ dan ‘Rumah Kemasan’. Tapi yang menjadi usulan skala prioritas yaitu ‘rumah produksi”, jelas Takari saat ditemui di ruangannya pada Selasa, (11/10/ 2022).

Menurut Takari ‘Rumah produksi’ sangat cocok dibangun di Muna Barat dengan melihat kondisi Muna Barat hari ini yang mayoritas petani jagung kuning.

Baca juga:  Program Samisade Desa Sirnasari Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Bogor

” Kebanyakan masyarakat kita sebagai petani jagung kuning. Jadi kami mengusulkan rumah produksi ini agar bagaimana menampung hasil pertanian yakni jagung kuning. Kemudian akan diolah di rumah produksi menjadi bentuk pakan ternak yang dikemas dalam bentuk giling atau giling halus”, tambahnya.

Jika usulan itu dikabulkan kata Mantan Kadis Sosial Mubar ini, Daerah hanya menyiapkan lahan pembangunan sedangkan bangunan dan peralatan Kementerian yang bantu.

” Daerah menyiapkan lahan minimal 50×50 meter, sedangkan bangunan dan mesin peralatan kementrian yang bantu termasuk sumber daya manusia akan dilatih, mereka yang pandu dalam beberapa bulan”, tuturnya.

Takari menjelaskan tentang peluang kedepan rumah produksi jika usulan pihaknya di kabulkan oleh kementerian. Menurutnya dengan melihat jumlah pengusaha ayam petelur atau ayam potong semakin meningkat maka kebutuhan pakan pun akan bertambah.

Baca juga:  Harga Motor Scoopy Di Kota Depok 2023

” Kita berdoa mudah-mudahan usulan prioritas kita menjadi perhatian khusus dari Kementrian karena semua daerah 17 Kabupaten kota di Sultra mengusulkan komoditi unggulannya. Jika program rumah produksi itu diaminkan oleh kementerian maka saya yakin akan mendongkrak perekonomian daerah kita”, bebernya.

Dia pun memberikan gambaran terkait pemasaran pakan yang akan dihasilkan rumah produksi jika sudah beroperasi.

” Kemarin saya berkunjung di sala satu pengusaha ayam petelur di Mubar. Disitu Saya dapat informasi bahwa mereka membeli pakan per kilo 4ribu rupiah. Jadi saya berpikir jika kita produksi pakan dengan harga jagung kuning 3.100 rupiah perliter sedangkan ongkos semua operasional pembuatan pakannya hanya 200 rupiah. Maka disitu ada untung senilai 700rupiah perkilogram, sedangkan kebutuhan pakan per seribu ekor untuk satu bulan itu sekitar 1,8 ton. Jadi disitu kita bisa kali-kali sendiri berapa penghasilannya sebulan, itu baru satu pengusaha bagaimana kalau sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pengusaha ayam petelur dan ayam potong di Mubar”, ujarnya.

Baca juga:  Pemko Medan Mengadakan P3M untuk Pelayanan Perizinan UMK

Takari berharap agar program ‘Rumah produksi’ yang diusulkan oleh pihaknya bisa dikabulkan oleh Kementrian supaya petani jagung kuning tidak mengeluhkan kemana mereka menjual hasil panennya.

” Kami berharap agar program prioritas itu dikabulkan oleh kementerian, supaya rumah produksi ini menjadi solusi bagi para petani jagung kuning untuk memasarkan hasil pertaniannya”, pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *