Reporter : Yurry Tse
Kupang | Gerbang Indonesia – Monitoring dan evaluasi pencapaian penanganan Covid 19 di NTT oleh Hezti Indriani dari Lembaga Jalin Komunikasi Indonesia Jakarta yang bergerak di bidang komunikasi kesehatan.
Hezti memperkelkan dan menjelaskan bahwa lembaga Jalin Komunikasi Indonesia mendukung Kementerian Kesehatan untuk memantau pelaksanaan program kampanye komunikasi Covid-19
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kampanye komunikasi Covid-19 dilaksanakan pada hari Selasa,11 Oktober 2022 bertempat di New Hotel Aston El tari Kupang dihadiri oleh berbagai stakeholder( kader Covid dan penerima manfaat)
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dengan harapan untuk membantu memudahkan evaluasi tentang perkembangan dan langkah strategis mencapai sasaran agar masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Pantauan dari Media Gerbang Indonesia, kegiatan dibuka oleh Hezti Indriani dengan suasana santai karena dengan metode diskusi berbagi pengalaman tentang Covid-19 dan vaksinasi bersama kader (AOC) dan penerima manfaat Vaksin Covid-19
Monitoring dan evaluasi dibagi dua sesi yakni, sesi pertama di ikuti oleh kader dari Puskesmas dan sesi kedua di ikuti oleh penerima manfaat Covid-19.
Dari diskusi bersama ada beberapa hal positif yang sangat penting untuk di Kampanyekan:
* Figur lansia yang memiliki riwayat sakit menjadi testimoni dengan alasan menjawab rasa takut masyarakat terhadap vaksinasi
* Vaksinasi lanjutan (Lengkap)sangatlah membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid 19 serta melindungi diri,keluarga dan orang lain dari ancaman Covid 19
* Pelayanan vaksinasi akan tetap digalakan oleh seluruh puskesmas hingga semua masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi secara lengkap
Kordinator Provinsi Dens Asbanu menyampaikan pada media, terkait kegiatan monitoring dan evaluasi bahwa Monitoring adalah proses pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas program yang akan berakhir pada bulan November 2022
Monitoring dan evaluasi ini juga dilakukan kordinasi di tingkat Provinsi dengan orientasi penelitian tenaga prokes di tingkat kabupaten, terutama para kader di puskesmas serta memberikan edukasi kepada masyarakat,” tuturnya
Tujuan monitoring dan evaluasi adalah untuk memantau atau melihat capaian – capaian sebagaimana tujuan program bahkan dapat mengedukasi masyarakat tentang Covid-19 dan melihat progres perubahan cakupan vaksinasi untuk masyarakat umum dan lansia,” kata Dens Asbanu.
Menutup kegiatan monitoring dan evaluasi program kampanye komunikasi Covid-19 disampaikan oleh penerima manfaat Marten Koa bahwa dari diskusi kami penerima manfaat dapat dengan mudah memahami dan menjelaskan kepada orang lain ketika pulang karena saling berbagi pengalaman dari semua peserta bahkan dari pemateri dengan menunjukan alat peraga Covid-19.
Dengan demikian, kami yakin dari lembaga Jalin komunikasi Indonesia Jakarta juga mendapat informasi yang lebih valid dari diskusi sebagai cross check data dan informasi sebagai langkah dan kebijakan pemerintah (kementrian kesehatan) untuk program kampanye komunikasi Covid-19 kedepannya.(Yurry)