Sekolah Perempuan BEM FPIK UNDIP di DESA TAMBAKBULUSAN, DEMAK

Sekolah Perempuan BEM FPIK UNDIP di DESA TAMBAKBULUSAN, DEMAK

Pemalang | Gerbang Indonesia – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro berhasil lolos pendanaan dalam ajang Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2022.

Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini berfokus pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan organisasi kemahasiswaan sebagai inisiator.

Tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, program ini mampu meningkatkan kualitas ormawa serta karakter setiap individu yang berjiwa kepemimpinan dan peduli pada sesama.

Baca juga:  Hj.Asyanti R Thalib Lakukan Kunker di SMANSA Komodo, Harapkan Pendidikan di NTT Semakin Maju

Membawakan tema Sekolah Perempuan, tim dengan bimbingan Ibu Dr. Ir. Retno Hartati, M.Sc.

Dalam keterangannya Retno Hartati menyampaikan “Melihat sumber daya manusia khususnya kaum perempuan Desa Tambakbulusan berpotensi untuk lebih dikembangkan.

Selain sumberdaya manusia, potensi sumberdaya alam yang melimpah seperti mangrove juga belum banyak dioptimalkan.

Oleh karena itu, inovasi yang dikembangkan bersama masyarakat yakni pembuatan batik dari pewarna mangrove sedang digencarkan.

Implementasi dari kurikulum non formal yang dibuat diawali dengan kegiatan pengenalan batik beserta dengan solusi untuk limbah pembuangannya yaitu IPAL pada kelompok kader yang terdiri dari perwakilan setiap RW.

Baca juga:  Kegiatan PBM Himpaudi Kecamatan Ampelgading Dimasa Pandemi

Dalam praktiknya, masing-masing ibu-ibu mengkreasikan pola sesuai kreativitas masing-masing pada kain mori. Dengan pengetahuan mengenai macam-macam motif pada batik yang diberikan, ibu-ibu kader telah bisa mengembangkan motif-motif unik sehingga turut mengasah keterampilan mereka.

Pada kegiatan selanjutnya, kelompok yang diketuai oleh Ibu Betty ini cukup antusias dengan dikenalkannya pada alat dan bahan serta proses membatik.

– Proses mencanting juga dipraktikkan langsung supaya kelompok kader dapat memahami cara mencanting yang benar dan beberapa hal yang dapat membuat hasil batik menjadi kurang baik.

Baca juga:  Program Internasionalisasi, Bikin Lulusan Makin Diminati Korporasi

Lebih lanjut Retno Hartati menambahkan, bahwa kelompok yang beranggotakan 15 orang inilah yang nantinya menjadi pelopor dan penggerak bagi kaum perempuan lainnya untuk bisa turut aktif mengembangkan Desa Tambakbulusan menjadi utamanya ke arah desa wisata.

Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk pengembangan batik dari mangrove sehingga di tahun-tahun berikutnya bisa memunculkan batik khas Desa Tambakbulusan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pungkas Retno Hartati.

Pers Rillis BEM FPIK UNDIP
(Eko B Art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *