Reporter: Rudi Hartono
Medan | Gerbang Indonesia – Menyahuti intruksi Walikota Medan dalam rangka pemulihan perekonomian masyarakat paska Pandemi Covid-19 yang saat ini mulai melandai, KUD Bina Karya mulai berkarya dengan menyediakan pasar rakyat.
Pasar Rakyat ini digagas oleh Legimin, Ketua KUD Bina Karya yang berkedudukan di Jalan Marelan IX Pasar I Rel, Lingkungan 7 Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan, Kota Medan. Tentang gagasan pembentukan pasar ini sebenarnya sudah lama diinginkan oleh anggota koperasi agar memudahkan para anggota berbelanja lebih dekat dari pasar tradisional yang sudah ada.
Letak yang strategis dan sering dilalui kenderaan bermotor dan jumlah pemukiman yang padat penduduk juga menjadi alasan. Mulailah rencana ini disodorkan kepada anggota sebagai majelis tertinggi dalam koperasi. Semua hal kekuatan dan kelemahan segera dipikirkan anggota jika pasar ini jadi dilaksanakan.
Akhirnya dengan tekad bulat, dua bulan lalu mulailah dibangun fisik pasar rakyat ini. Tanah yang ditempati merupakan aset koperasi yang sudah malang melintang dalam memajukan pendapatan anggotanya. Tercatat pada masa Menteri Koperasi Bustanul Arifin yang saat itu menjabat (era 90-an), banyak mengkoleksi piagam penghargaan.
“Seperti diketahui, sejak bulan Maret 2020, Indonesia memasuki tahap yang sulit karena adanya Pandemi Covid-19 yang efeknya menurunkan tingkat Perekonomian masyarakat golongan kecil. kegiatan usaha dari KUD sempat berhenti karena itu”, ujar Legimin.
“Akhirnya pertengahan tahun 2021, mulailah bangkit dan kembali menghidupkan peran ekonomi di tengah masyarakat. Pilihan usaha ayam potong jadi pilihan yang masuk akal untuk mengisi uang kas agar tidak terjadi kekosongan kegiatan. Lalu dengan berakhirnya PPKM dan mulai menggeliatnya perekonomian rakyat, KUD Bina Karya dengan kesepakatan bersama membentuk pasar rakyat ini”, ujarnya.
Ditemui di lokasi Kamis pagi, tampak beberapa tukang dan kernet bangunan menyelesaikan tahap akhir pasar. “Semua pekerja termasuk saya yang mengerjakan pasar ini”, jawabnya ketika awak media bertanya. Ukuran setiap los pasar 2×2 meter.
Peminatnya sudah mulai banyak dan dimasukkan dalam daftar tunggu sampai sesuai dengan persyaratan dari kami. “Kami memproritaskan pemohon sewa yang peduli warga sekitar dengan menjual harga yang tidak lebih mahal dari warung sekitarnya. Dan produk yang di jual merupakan kebutuhan yang diperlukan warga”.
Mengenai modal pembangunan dan keselurahannya untuk pembuatan pasar ini, juga di bantu pengusaha lokal yang peduli demi membangkitkan ekonomi rakyat. Pihak kelurahan pun sudah mulai melirik pasar ini dan berjanji untuk membantu hal yang diperlukan.
“Diharapkan dengan tersedianya pasar ini, makin menggairahkan perekonomian warga, khususnya warga lingkungan 7 dan sekitarnya yang terkadang tidak punya waktu menempuh pasar tradisional yang jaraknya agak jauh dan sering macet di jalan”, pungkasnya menutup pembicaraan. (Rudi Hartono)