Talk Show Peran Diskominfo dan Media Online Sebagai Penyeimbang Kondusifitas Daerah

Talk Show Peran Diskominfo dan Media Online Sebagai Penyeimbang Kondusifitas Daerah

Reporter: Eko B Art

Pemalang | Gerbang Indonesia – Kegiatan Talk Show ini diharapkan bisa sejalan dengan tema yang diusung dari kegiatan tersebut. “Peran Diskominfo dan Media Online Sebagai Penyeimbang Kondusifitas Daerah”. Yang digelar oleh DPC AWPI kabupaten Pemalang kerjasama dengan BCN Barometer Cyber News.

Kami dari Media Gerbang Indonesia meminta wawancara secara bergantian dengan tiga pribadi penting yang hadir dalam kegiatan tersebut, yang pertama dengan Budi Sudiarto selaku Wakil ketua Umum 1 DPP AWPI, yang kedua dengan Eky Diantara Ketua DPC AWPI kabupaten Pemalang dan yang ketiga Arif K selaku Diskominfo Kota Pekalongan.

Dalam keterangan dengan media Budi Sudiarto SH menyampaikan bahwa “Dengan diadakannya acara Talk Show oleh DPC AWPI PEMALANG dengan BCN media online Barometer Cyber News dari Semarang yang dihadiri oleh Pejabat Kominfo kabupaten Pemalang dan Pekalongan siang hari ini di Hotel Winner, saya selaku Waketum 1 DPP AWPI sangat apresiasi dengan kegiatan ini, sebagai salah satu Organisasi Pers yang ada di Indonesia saat ini, AWPI sudah mempunyai kantor cabang hampir disetiap kota/kabupaten khususnya di wilayah Jawa tengah ini dan akan selalu menjadi partner dari banyaknya media yang sifatnya Lokal maupun Nasional dari yang cetak, online maupun berupa TV Streaming.

AWPI sendiri selaku organisasi wartawan sudah mempunyai media Cetak yaitu Haluan Lampung yang beredar di wilayah provinsi Lampung dan juga media online yaitu Independen Pos dan Haluan Indonesia yang sudah bersifat Nasional karena bisa diakses di seluruh cabang AWPI di seluruh Indonesia.

Dengan munculnya media online di Jawa tengah yang baru ini yaitu BCN kami berharap bisa bekerja sama dalam menulis pemberitaan dengan wartawan wartawan AWPI di Jawa tengah, sinergitas antara Organisasi Wartawan dengan Sebuah media sangatlah dibutuhkan karena di sana menyangkut dengan profesi wartawan sebagai penulis beritanya yang mana keberadaan seorang wartawan harus dinaungi oleh sebuah organisasi kewartawanan sebagai Jati diri seorang wartawan dan melindungi diri terhadap suatu bentuk kriminalisasi oleh pihak manapun manakala terjadi sengketa berita.

Baca juga:  Pemda Mubar Bersama Forkopimda Tanda Tangani NPHD

Kedepan semoga saja awak media dari AWPI dimanapun berada khususnya yang ada di Pemalang bisa bersinergi dengan BCN dan menghasilkan karya karya jurnalistik yang akurat cermat bermartabat sebagai kontrol dimasyarakat maupun pejabat pejabat daerah yang dilakukan sesuai dengan kode etik jurnalistik yang ada tentunya.

Tidak lupa saya haturkan terima kasih banyak kepada Bapak Jend Purn Eko Hadi owner dari BCN yang bersedia menjadi nara sumber di Talk Show tersebut, yang saya lihat banyak menginspirasi dari rekan rekan wartawan yang hadir,” pungkas Budi Sudiarto.

Selanjutnya kami meminta keterangan dari Eky Diantara selaku ketua DPC AWPI Pemalang.

Eky menyampaikan bahwa “Kami selaku ketua selaku DPC AWPI Kabupaten Pemalang dalam rangka mengedukasi bersama-sama dengan semua teman teman mengadakan seminar yang dibalut talk show dengan mengambil dari narasumber tim BCN barometer cyber news Mayjen purnawirawan Eko hadi sutedjo.
Hal ini memang untuk menunjukan sebagai rasa kontribusi ataupun rasa kepedulian kami terhadap warga teman-teman jurnalis dan juga diskominfo diskominfo se-eks karesidenan Pekalongan.

Sudah sepatutnya dan tentu disini Kita sebagai asosiasi para jurnalis mengharapkan adanya kondusifitas ataupun cek balance dan kontrol bersama, dalam kegiatan ini diharapkan supaya dari semua pihak bisa bekerja secara maksimal termasuk saling menjaga kemitraan kepada awak media. Terutama sekali adalah peran kita sebagai media supaya selalu menjaga kondusifitas di Pemerintah kabupaten atau kota yang kita naungi ataupun kita berada.

Kita juga mengundang beberapa perwakilan DPC yang ada di eks karesidenan Pekalongan yang mulai dari Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Pemalang, Tegal Kota, Kabupaten Tegal dan Brebes, ada tujuh daerah dan alhamdulillah hadir dan acarapun berjalan dengan lancar.

Baca juga:  Plt Bupati Pemalang Membuka Acara Kegiatan Manasik Haji Tingkat Kabupaten di Gedung Serba Guna Kabupaten Pemalang

Besar harapannya agar kita yang termasuk dalam kreative jurnalis, kita harus pintar dan hati hati dalam mewartakan berita, jangan sampai kita selaku awak media ini membangun opini yang tidak jelas terlebih itu adalah opini dan pesanan pesanan berita yang bisa mengganggu kondusifitas dalam masyarakat.

Jadi mari kita kembali lagi ke Marwah dari jurnalis itu sendiri, Kita harus kita pakai kode etik jurnalistik.

Secara umum kan kita tahu bahwa dalam mewartakan berita harus pintar-pintar harus mengerti dan kita harus tahu mana batas-batas sudah ada.

Intinya dalam hal mewartakan sebuah berita, kembali lagi memang sesuai dengan statement dari pemateri atau narasumber.

Kita selaku jurnalis ini harus tahu batasan supaya di kemudian hari tidak berbenturan dengan hukum karena kita ada batasan sebagai jurnalis yaitu kita pakai kode etik, dengan tetap memperhatikan 5W 1H nya kita harus pakai.

Dan satu hal yang penting adalah legalitas dari media itu sendiri agar supaya bisa dipertanggungjawabkan, jangan sampai ada penggiringan opini, termasuk statement-statement yang muncul dari pola pikir pribadi dari jurnalis itu sendiri, jangan sampai ini terjadi karena untuk menerbitkan suatu informasi atau berita ini kan harus berimbang yang mulai dari nanti terkait masalah, permintaan untuk klarifikasi kedua belah pihak, terus di sini juga harus melibatkan pihak ketiga supaya bisa berimbang.

Jadi apabila ada pemberitaan kejadian pidana ya.. otomatis di situ ada peran dari APH untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Kami sangat berterima kasih sekali kepada BCN barometer cyber News yang sudah menggandeng kami dan insya Allah nanti kedepannya kita akan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini, agar teman teman jurnalis bisa mendapat pencerahan dan inspirasi dalam mewartakan berita, untuk menghindari hal-hal yang terjadi seperti kemarin, ada kejadian di Pemalang dua jurnalis kena OTT, itukan Sangat disayangkan dan mencoreng citra dan nama baik jurnalis itu sendiri,” pungkas Eky.

Baca juga:  Pemkab Pemalang Melalui Diskominfo Menggelar Sosialisasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral Wilayah

Selanjutnya kami meminta keterangan dari Arif K selaku diskominfo kota Pekalongan.

Arif menerangkan bahwa “Hal ini kami melihatnya dalam kondisi sekarang ini ternyata ada sebuah niat baik dari teman-teman wartawan online dalam wadah organisasi AWPI, Artinya mereka peduli untuk bisa menjadi penyeimbang dalam pemberitaan yang ada di masyarakat.

Kita tahu bahwa pemberitaan di medsos atau di online itu tidak terkontrol, Sehingga teman teman AWPI muncul Ide ini dari teman-teman online yang ada di Pemalang untuk bisa menjadi salah satu penyeimbang dalam pemberitaan yang berkembang di media Online ataupun media sosial.

Yang perlu dan penting saya sampaikan kepada teman teman media di lapangan, Apapun yang kita lihat apapun yang kita ketahui itu harus kita cermati, karena barangkali ada sesuatu di balik itu semua, ada sesuatu yang perlu digali lebih dalam kebenarannya.

Jadi sebagai seorang wartawan atau pewarta Kita juga harus tahu batas dalam menjaga diri kita dari sesuatu hal di balik itu, m kalau memang itu kejadian murni oke, silahkan langsung di wartakan, tapi kalau memang ada hal-hal lain yang nanti akan menimbulkan dampak yang kurang baik, harus lebih berhati hati dalam cara mendeteksi segala sesuatu berita yang ada.

Prinsip penting dan utamanya adalah harus “PROFESIONAL”. Pungkas Arif K Diskominfo Kota Pekalongan.

Demikian Liputan darinMedia Gerbang Indonesia.(Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *