Vaksinasi Masih Berlanjut, dr. Andi: “Masyarakat Belum Sepenuhnya Sadar”

Vaksinasi Masih Berlanjut, dr. Andi: “Masyarakat Belum Sepenuhnya Sadar”

Reporter: Rudi Hartono

Medan | Gerbang Indonesia – Kegiatan vaksin awal tahun 2022 masih terus berlangsung. Kegiatan vaksinisasi ini kelak berakhir di bulan April 2022. Senin pagi (3/1/22), UPT Puskesmas Rengas Pulau, Medan Marelan, Kota Medan masih menyediakan vaksinasi gratis untuk masyarakat luas.

Sebelumnya (tahun 2021) persyaratan untuk pendaftaran peserta melalui pendataan dari kepala lingkungan dan diteruskan ke puskesmas untuk dijadwalkan nama dan hari vaksinnya. Di awal bulan Desember tahun lalu sudah mulai dipermudah pendaftaran peserta vaksin.

“Sejak sebulan lalu, puskesmas Rengas Pulau telah membebaskan siapa saja masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin boleh mendatangi puskesmas, tidak harus warga lokal, asalkan berwarga negara Indonesia diperbolehkan asal kelengkapan persyaratan dipenuhi”, ujar dr. Andi Syahputra Nasution menjelaskan.

Baca juga:  Perbandingan Vaksin di Desa Ampelgading dan di Desa Kwasen

Kepala UPT Puskesmas Rengas Pulau ini juga menjelaskan bahwa peserta vaksin I yang berasal dari luar lingkungan atau luar daerah diperbolehkan mendapatkan vaksin II di puskesmas ini.

“Vaksin yang tersedia sekarang ini berjenis Sinovac dan Pfizer. Ketersediaan vaksin Sinovac 150 pcs dan Pfizer 150 pcs. Vaksinasi hari ini untuk I dan II”, ujar dr Risma menjawab pertanyaan awak media.

Di bulan Desember lalu, stok vaksin jenis Pfizer mengalami kelangkaan khususnya di Puskesmas Rengas Pulau, menurut dr Risma kelangkaan Pfizer lebih disebabkan lambatnya pengiriman dari pusat ke dinas kesehatan.

Tampak warga yang vaksin tidak seperti tahun lalu. Antusias warga mulai berkurang. Sampai jam 11.00 wib, yang sudah di vaksin masih 130 orang.

Bidan Elizabeth, S.Keb. menuturkan, “Semakin sedikitnya masyarakat yang vaksin disebabkan beberapa hal. Banyaknya vaksinasi massal yang diadakan oleh beberapa instansi baik dari kepolisian, ABRI dan pihak swasta, ikut menyusutkan masyarakat yang vaksin. Kedua karena jenis vaksin yang I dan lanjutan vaksin kedua tidak tersedia sehingga peserta membatalkan vaksin kedua”, ujarnya.

Baca juga:  Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Gelar Aksi Kampanye Cap Tangan Usai Vaksin

Salim (45), warga Marelan pendapat lain, “warga masih ada yang takut untuk vaksin apalagi baru-baru ini adanya anak SD yang meninggal setelah di vaksin. Apalagi vaksin yang dilakukan tidak ada jaminan bebas virus Covid-19. Hal ini tampak pada saat kita bepergian masih diharuskan swab dan PCR”, katanya.

Walaupun vaksinasi tahun lalu sangat gencar dilakukan, menurut keterangan beberapa Kepling yang berada di Kecamatan Medan Marelan, kesadaran bervaksin masyarakat tidak seperti yang diharapkan. “Warga saya yang tidak mau vaksin ada sekitar 35% lagi yang belum vaksin dari 2 ribuan warga yang mendiami lingkungan saya, ujar Putra, Kepling 8 Rengas Pulau. Hal ini diamini oleh beberapa Kepling lainnya yang berada di puskesmas merujuk warga lingkungannya masing-masing.

Baca juga:  Relawan RENTAN dan KAUMI Melakukan Aksi Galang Dana

dr Andi menanggapi hal tersebut berujar,” Kesadaran masyarakat belum sepenuhnya memahami betapa vaksinasi sangat dibutuhkan untuk mencegah Pandemi Covid-19, apalagi untuk urusan administrasi dan lainnya mewajibkan surat vaksin untuk dilayani dalam urusan sehari-hari menyangkut layanan umum di pemerintahan. Selain itu adanya varian Omicron dan sudah terpapar warga asal Medan, ikut menambah kekhawatiran wabah ini akan merebak pula. Kami tetap menghimbau dan menyarankan warga untuk bervaksin melalui kepala lingkungan masing-masing”, pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (RHO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *