Dua Warga Surabaya Kasus Pertama di Jatim Terpapar Omicron

Dua Warga Surabaya Kasus Pertama di Jatim Terpapar Omicron

Reporter: Okik

Surabaya | Gerbang Indonesia – Direktur ITD Unair Prof dr Maria Ingge Lasida Mkes SpMk (K) Phd. Menjelaskan, bahwa pasien pertama Covid-19 yang terdeteksi varian Omicron berasal dari Surabaya. Hal itu didasari dari hasil whole genome sequencing (WGS) oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair).

Pada Minggu dini hari hasil analis WGS sampel pasien itu keluar dan dipastikan terkonfirmasi varian Omicron terangnya kepada Dinas terkait juga awak media.

Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari pulau Bali bukan dari luar negeri yang kini telah dirawat di rumah sakit swasta di Surabaya. Kami menerima semua sampel pasien dari Jawa Timur dan dikerjakan “WGS nya untuk yang memiliki riwayat positif, ungkapnya

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) telah menunjuk laboratorium ITD Unair melakukan WGS mencakup wilayah Jatim guna memeriksa sampel-sampel pasien Covid-19 secara rutin.Untuk itu ini adalah kasus pertama di Jatim, terangnya

Baca juga:  Pimpinan Ponpes Raudatul Islamiyah Simatahari Adakan Giat Vaksin Tahap II Bagi 451 Santri/Santriah

Hasil temuan ini sudah diteruskan laporannya kepada Kemenkes, Balitbangkes ( Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ), baik Dinas Kesehatan Jatim juga Kota Surabaya. Diketahui sampel tersebut diterima ITD Unair pada 28 Desember, sampel diperiksa pada 29 Desember masih dicurigai Omicron, kemudian esoknya pada Minggu telah terkonfirmasi positif,” tandasnya.

Selanjutnya , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. ( Dinkes Jatim ) Dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI memberikan keteranganya, Kasus pertama masuknya Omicron di Surabaya itu terdeteksi setelah seorang warga Surabaya berinisial TCY selama lima hari dengan suaminya liburan bersama keluarga di pulau Bali dengan menggunakan mobil pribadi.Meskipun menurut keterangan TCY dirinya bersama keluarga sudah melakukan prokes , salah satunya aplikasi Peduli Lindungi. TCY mengaku merasakan gejala keluhan tenggorokan sepulang liburan pada 25 Desember, yaitu berlendir.

Maka pada 28 Desember TCY memeriksakan diri dan disarankan untuk swab RT-PCR dan hari itu hasil swab nya positif dengan CT value diangka 26. Setelah mengetahui hasil tersebut suami TCY turut memeriksakan dirinya, namun hasilnya berbeda ( Negatif ).

Baca juga:  Akibat Cuaca Ekstrim, Pelayanan Ditunda dan Talud Pantai Kamali Roboh

TCY dinyatakan terpapar Omicron pada Kamis (30/12) hasil S gene target failure ( SGTF ) varian K417N ( Delta Plus ). Dan probable varian Omicron.dan harus melakukan isolasi di RS di Surabaya sembari menunggu keluarnya hasil WGS.

Erwin menambahkan, untuk kontak erat TCY masih terdata satu orang keluarga yang terkonfirmasi positif sedangkan 4 negatif, dan 10 orang terdekat ( TGO ), tetangga blok yang berbeda dengan hasil negatif, dan semuanya sudah melakukan karantina dirumah pada 28/12 , untuk itu Erwin telah melakukan koordinasi dengan Dinkes Jatim, Dinkes Kota, Satgas Covid serta Puskesmas guna melakukan upaya tracing swab RT-PCR. Diketahui hingga kini semua TGO, kontak erat dalam kondisi baik tidak ada keluhan.

Pelaksanaan surveilans ketat pada kasus sesuai protokol penanganan varian Omicron, adalah langkah yang diambil Dinkes Jatim berserta Dinkes Surabaya saat ini yang terpenting segera lakukan vaksinasi, terutama untuk golongan rentan para lansia.Juga menjaga jarak serta mengurangi aktivitas atau berpergian keluar daerah jika tidak mendesak.

Baca juga:  Bupati Pemalang Bersama Forkompimda Melaksanakan Acara Kegiatan Tarawih dan Silaturahmi Dengan Jamaah Masjid Agung Nurul Kalam Kabupaten Pemalang

Terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi belum menyebutkan secara detail RS maupun domisili pasien yang terpapar tersebut, pasien masih berada di RS, kasus varian Omicron ini juga baru bagi pasien yang merupakan keluarga besar tidak serumah,” ujarnya.

Tindakan seperti yang sudah-sudah penanganan wabah Covid-19, kemarin kembali di lakukan pihak Pemkot Surabaya guna mempercepat antisipasi, salah satunya blocking area di rumah sekitar pasien tersebut serta mengaktifkan kembali swab test, hingga swab massal lalu swab Hunter. Untuk melihat kembali kemungkinan naiknya penularan Covid-19, Petugas akan turun menyasar ketempat-tempat keramaian, ini kita lakukan sekarang, sambil disiplin prokes, pungkasnya. ( Kik )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *