Pemalang | Gerbang Indonesia – Ajeng Triyani selaku Wakil Ketua DPRD kabupaten Pemalang ikut hadir dalam kemeriahan acara dalam rangka menyambut hari Santri ke VII tahun 2022, dalam rangkaian kegiatan yang digelar oleh Ranting Nahdlatul Ulama Kendal doyong, dengan acara Sepeda Santai bersama Fatayat NU, dihadiri juga oleh Ketua DPC PKB Pemalang Iskandar Alisyahbana dan diikuti oleh segenap Anggota NU, kader NU, Banom NU dan juga masyarakat sekitar.
Acara berlangsung di lapangan desa Kendal doyong kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang. Minggu 23 Oktober 2022.
Sesaat setelah selesai acara tersebut, awak media mengkonfirmasi Ajeng Triyani atas kehadirannya dengan kegiatan tersebut.
Ajeng menyampaikan tentunya dengan adanya kegiatan ini Saya bisa menyampaikan pesan semangat dan harapan bersama, bahwa “Kita sebagai Santri sedapat mungkin agar bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan terutama di Kabupaten Pemalang.
Untuk tahun 2022 ini, peringatan hari santri mengangkat tema ”Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. maksud tema berdaya menjaga martabat kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan indonesia.
Karena kita ketahui bersama bahwa salah satu salah satu Visi Bupati Pemalang terpilih, ada Visi Agamis, dan hal Inilah yang harus sering sering kita olah dan kita telaah kembali agar bisa menyamakan niat dan mewujudkannya, bahwasanya Pemalang itu bisa menjadi kota Santri, harapan semacam itu, karena sekali lagi jalan pembangunan ke depan adalah menjadi peran generasi muda dan generasi Santri.
Dan yang lebih mendasar Perda Pesantren di Pemalang sedang kita godog, sedang kita upayakan, kita kaji agar nanti menjadi kado Indah untuk dunia Pesantren kita yang ada di Kabupaten Pemalang.
Dan selanjutnya kedepanya juga agar Pemerintah Daerah diharapkan bisa turut memberikan perhatian kepada para Santri, kepada Guru ngaji di pondok pesantren dan juga memberikan perhatian kepada para pengasuh pondok Pesantren.
Karena realita yang ada belum banyak yang ter akomodir, artinya kita masih melihat banyak hal yang belum mendapatkan perhatian.
Adapun selama ini untuk Insentif Guru ngaji yang didapatkan hanya dari Pemerintah Provinsi saja, yang tiap bulan besarannya hanya Rp100.000.
Dan kondisi real yang ada dilapangan masih ada sekitar 3000-4000 Guru Guru ngaji yang belum mendapatkan Insentif.
Harapannya yang belum bisa di yang belum bisa dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi bisa di akomodir oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Dan khusus hal ini Alhamdulillah Baznas sudah mengambil peran memberikan perhatian kepada sebagian Guru ngaji yang memang belum mendapatkan insentif dari Pemerintah provinsi dan Pemerintah Daerah.
Akan tetapi memang belum begitu signifikan karena beberapa Lembaga masih belum turut mengambil peran, tentunya perlu kolaborasi dan koordinasi agar hal ini bisa cepat teratasi. Pungkas Ajeng Triyani. (Eko B Art).