Perang di Era Sekarang Lebih Mengerikan dan Mengutamakan Kekuatan, Sehingga Kekuatan ‘TRI MATRA’ Sangatlah Penting

Perang di Era Sekarang Lebih Mengerikan dan Mengutamakan Kekuatan, Sehingga Kekuatan ‘TRI MATRA’ Sangatlah Penting

Pemalang | Gerbang Indonesia – Tanggal 24 Februari 2023 lalu, tepat setahun berlangsungnya invasi Rusia di Ukraina. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perang antara kedua Negara tetsebut akan berakhir, meski berbagai sanksi ekonomi dan tekanan Politik dilancarkan terhadap Rusia.

Analisis pertahanan Militer dan hubungan Internasional, Dr. Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan bahwa dari perang tersebut, ada beberapa hal penting yang bisa dijadikan pembelajaran bagi Negara Indonesia, khususnya oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan Tentara Nasional Indonesia.

Melansir dari tayangan YouTube Tribun Network, Dr. Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan bahwa yang bisa diambil sebagai pembelajaran bagi Negara Indonesia Yakni, yang pertama, harus mulai menetapkan Pihak mana yang menjadi ancaman.

Baca juga:  Hari Kedua Kolaborasi Antar Relawan di Bulukumba Gelar Aksi Galang Dana untuk Bencana Tanah Air

Yang kedua, berdasarkan ancaman itu Indonesia harus tahu sampai mana menyebarkan pasukan pertahanannya. Dan yang ketiga, Indonesia harus mulai menentukan doktrin seperti apa yang harus dimiliki.

Lebih lanjut Connie menegaskan ancaman dari pihak luar bagi Indonesia sudah jelas di depan mata, bukan sekedar bayang-bayang, sehingga penting menurut analisis pertahanan ini bagi Indonesia untuk belajar dari perang Rusia Ukraina.

Baca juga:  Polsek Porsea tanggap Evakuasi Pohon Tumbang Demi Kelancaran Arus Lalu lintas

Connie juga menekankan tentang situasi perang di era sekarang lebih mengerikan dan begitu mengutamakan kekuatan, sehingga kekuatan ‘TRI MATRA’ sangatlah penting.

Dia juga menambahkan, satu tahun setelah agresi Rusia ke Ukraina pertemuan
lanjutan emergency special season ke-11 majelis umum PBB kembali dilaksanakan di New York pada Kamis 23 Februari 2023.

“Resolusi didukung mayoritas Negara
anggota PBB sebanyak 141 Negara termasuk Indonesia”, tuturnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan dukungan Indonesia diberikan, karena pokok dan semangat resolusi yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam piagam PBB dan hukum internasional.

Baca juga:  Pesan Semangat Kebangsaan dalam Rangka HUT RI ke-77, dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Desa Babakan

Lebih lanjut dikatakannya, Hal ini termasuk Resolusi konflik secara damai penghormatan terhadap HAM dan penegakan hukum.

“Indonesia meyakini bahwa tanggung jawab mengakhiri Perang terletak pada kedua pihak yang berkonflik. Indonesia pun juga akan terus mendorong komunitas
internasional untuk menciptakan situasi
yang kondusif bagi terlaksananya perdamaian di Ukraina”, pungkas Connie.
(Eko B Art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *