Tidak Ada Kata Terlambat, Emak-emak di Dusun Pao Beccengnge Desa Bontonyeleng Antusias Belajar Al-Qur’an di MIM

Tidak Ada Kata Terlambat, Emak-emak di Dusun Pao Beccengnge Desa Bontonyeleng Antusias Belajar Al-Qur’an di MIM

Reporter: Wahyudi

Bulukumba | Gerbang Indonesia – Tiada kata terlambat dalam belajar ataupun menuntut ilmu. Meski sudah memasuki usia tidak muda lagi, ternyata tidak mengurangi semangat para emak-emak di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba untuk belajar membaca Al-Qur’an.

Kegiatan belajar membaca Al-Qur’an tersebut di beri nama Majelis Ilmu Mujahidah (MIM), yang laksanakan di salah satu rumah warga di Dusun Pao Beccengnge tiap empat kali dalam sepekan.

Islawati, perempuan yang identik dengan fashion syar’i ini yang juga salah satu inisiator berdirinya MIM, kepada media Gerbang Indonesia menceritakan secara singkat awal berdirinya MIM.

Baca juga:  Workshop dan Pendidikan Politik "Penguatan Kapasitas Kader PAN NTT Menuju Verifikasi Parpol Tahun 2022"

“Sebenarnya sudah beberapa tahun yang laluji saya berinisiatif mendirikan Majelis ini, cuma kan rumah yang dulu tidak layak dan tidak memungkinkan menampung emak-emak, jadi setelah rumah saya direnovasi barulah saya diskusikan hal ini dengan teman-teman di organisasi saya”, kata perempuan yang berhidung mancung ini, Sabtu (5/2/2022).

Lanjut kata Islawati, menurut ia awalnya ada dua kelompok, remaja dan emak-emak namun yang bertahan sampai saat ini berjumlah 27 orang yaitu mayoritas emak-emak.

Baca juga:  Program Kegiatan Desa Bodeh, Inovasi Kreatif Berbasis Pemberdayaan Lingkungan Hidup

“Kami masih mencari tahu apa yang menyebabkan para adik-adik remaja ini sebagian besar berhenti, dan kami akan mengajak mereka kembali bergabung”, sambungnya.

Dirinya juga berharap agar kedepan, dikampung dimana ia dibesarkan tidak ada lagi emak-emak dan remaja yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.

“Saya berharap agar kedepannya tidak ada lagi emak-emak, remaja atau warga yang tidak bisa membaca Al-Qur’an”, ujarnya.

Seluruh emak-emak yang tergabung dalam MIM mengaku bersyukur,hal ini diungkapkan oleh Rismawati, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang turut bergabung dalam Majelis tersebut.

Baca juga:  Wakil Ketua Satu DPRD Kabupaten Pemalang "Pengarus Utamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Sebagai Acuan Memaksimalkan Potensi Perempuan Dalam Pembangunan"

“Kami semua ini bersyukur sekaliki kodong dengan adanya mejelis ini, yang bisa menampung emak-emak untuk belajar mengaji”, Ungkap Risma dengan dialek khas Bugis Bulukumba.

Adapun materi yang diajarkan dalam Majelis Ilmu Mujahidah tersebut, Materi Tahsin, Dirosa, Iqro, dan Perbaikan bacaan Al-Qur’an.

Untuk diketahui,awal berdirinya Majelis Ilmu Mujahidah (MIM) pada bulan April 2021 yang di prakarsai oleh dua Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu, Islawati dan sepupunya,Ibu Masnia yang baru saja meninggal dunia pada hari Senin, 31/1/2022. ( Wahyudi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *