Workshop Desain Pembelajaran Digitalisasi dan Rencana Pembelajaran Inovatif

Workshop Desain Pembelajaran Digitalisasi dan Rencana Pembelajaran Inovatif

Reporter: Yurry Edris Tse

Kupang | Gerbang Indonesia – Dalam rangka peningkatan kualitas pengembangan Sekolah Dasar (SD) GMIT Camplong 2 maka atas prakarsa/inisiatif Kepala Sekolah dan seluruh Dewan guru mengadakan workshop desain pembelajaran digital yang inovatif dalam menghadapi kompotisi era globalisasi dengan Narasumber/Tim fasilitator Dosen Prodi Pendidikan Agama Kristen – IAKN Kupang untuk membawakan materi Pembelajaran Digitalisasi dan rencana Pembelajaran Inovatif.

Workshop yang diprakarsai Kepala Sekolah (SD) GMIT Camplong 2 Martha Mariana Taek,S,pd. SD dengan mengundang Narasumber dari institut Negeri Kupang sebagai fasilitator yang beranggotakan empat orang yakni:

1. Agustinus Maniyeni,M.pd
2. Marthin Liufeto,M.pd
3. Johana Manubey,M.pd
4. Ferdinant Alexander,M.pd.k dengan keilmuan

Dosen prodi Pendidikan Agama Kristen – IAKN Kupang dan juga Ketua Yapenkris Sonaf Honis Gasper Kolly,S.pd yang membawahi 28 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kupang Rabu 29 Desember 2021.

Baca juga:  Cara Membuat Layangan Di Serang Kreatif

Pelaksanaan workshop dilakukan di Gedung Sekolah Dasar (SD) GMIT Camplong 2 Jalan Timor Raya Kelurahan Camplong 1 Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang dengan peserta ajar 10 orang Guru Sekolah Dasar (SD).

Dari diskusi dan komunikasi media Gerbang Indonesia dengan tim fasilitator IAKN Kupang berkaitan dengan kegiatan tim IAKN Agustinus Maniyeni,M.pd menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari ketika Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh tim institut Negeri Kupang di Oesao Kupang Timur dan di hadiri oleh guru SD GMIT Camplong 2 dan pada saat itu tertarik untuk di lanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) GMIT Camplong 2 sehingga secara teknis pelaksanaan itu adalah inisiatif Kepala Sekolah dan menurut Agustinus Maniyeni,M.pd ini adalah pengalaman pertama kepala sekolah yang visioner punya inisiatif sendiri melakukan kegiatan ini karena jarang ada kepala sekolah yang mau berinisiatif atau memprakarsai sekiranya ini sesuatu yang baik,” paparnya.

Baca juga:  Kehadiran Program Kotaku di Jambo Aye, Picu Masalah Baru

Dari kegiatan ini akan diarahkan pada proses peningkatan profesional guru yakni:

1. Merancang medianya
2. Merancang buku ajar sehingga dapat di gunakan sebagai bahan ajar meningkatkan mutu pembelajaran bagi anak didik di sekolah masing masing.

Dapat di bayangkan jika kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh sekolah lain itu lebih keren,” paparnya Agustinus Maniyeni,M.pd saat di konfirmasi Gerbang Indonesia.

Dari pengalaman kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan banyak sekolah tidak terakomodir. Semestinya pelatihan pembelajaran seperti ini penting karna merupakan turunan dari kurikulum untuk membantu guru punya keterampilan khusus menyediakan bahan ajar yang cocok bagi bahan ajar anak di sekolah masing-masing bahkan mewujudkan kurikulum dalam proses belajar.

Baca juga:  PKBM RBAC Gunungsitoli Berbagi Keceriaan Kepada Korban Banjir di Kampung Cinta Damai

Adapun komitmen IAKN Kupang untuk pengabdian masyarakat diarahkan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan terutama sekolah yang berada di kementrian agama dan sekolah milik GMIT akan menjadi skala prioritas,” papar Agustinus Maniyeni,M.pd.

Wawancara gerbang Indonesia dengan tim fasilitator workshop dan ketua Yayasan Yapenkris Gasper Kolly,S.pd mengatakan,” bahwa guru-guru GMIT jarang di sertakan dalam pelatihan pelatihan karena dinas pendidikan lebih arahkan ke Sekolah-sekolah Negeri, padahal semua guru mendidik anak Bangsa karena itulah Sekolah-sekolah GMIT yang berada di Yayasan Yapenkris Sonaf Honis yang berjumlah 28 SD butuh pendampingan dan perhatian.(Yurry E Tse)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *