Reporter: Eko B Art
Pemalang | Gerbang Indonesia – Bupati Pemalang Membuka Pementasan Teatrikal Babad Tanah Pemalang di Balai Pendopo Kabupaten. Dihadiri Segenap Jajaran OPD lingkunganan Pemerintahan Kabupaten Pemalang, Forkopimda dan juga Unsur masyarakat dan pihak Swasta, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo ST MSi membuka pagelaran acara Teatrikal Babad Tanah Pemalang. Rabu 26 Januari 2022.
Demikian isi pesan sambutan pembukaan dalam acara pagelaran tersebut.
“Sebelum saya menyampaikan sambutan ini saya juga mengucapkan Selamat datang kepada parfi dari Jakarta yang hadir ditengah tengah kita semua.
Selanjutnya atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan pada malam hari ini, semoga pertunjukan teatrikal Babad Tanah Pemalang dapat berjalan dengan lancar, sehingga memberikan pengetahuan dan wawasan kepada segenap warga masyarakat Pemslang yang menonton tentang sejarah awal mula berdirinya tanah Pemalang.
Dengan mengetahui sejarah awal mula berdirinya tanah Pemalang, diharapkan warga masyarakat Kabupaten Pemalang menjadi semakin cinta, peduli dan bangga terhadap kemajuan Kabupaten Pemalang di masa yang akan datang.
Hadirin yang berbahagia bagaimana kita ketahui, berdirinya Pemalang tidak terlepas dari pecahnya perang antara Pajang dan Mataram, pecahnya Peperangan antara Pajang dan Mataram ini dipicu oleh permasalahan yang disebabkan oleh Danang Sutawijaya.
Danang Sutawijaya yang merupakan anak angkat dari Sultan Hadiwijaya yang menggantikan ayahnya Ki Ageng pemanahan setelah KiAgeng Pemanahan mangkat (Meninggal). Di bawah kepemimpinan Danang Sutawijaya pemberontakan-pemberontakan terhadap panjang semakin gencar dilakukan.
Sultan Hadiwijaya pun mulai gusar dan tersulut amarahnya, dimana peristiwa-peristiwa pemberontakan yang terjadi dan pertumpahan darah pun tidak dapat dihindarkan lagi.
Peperangan antara Ayah angkat dan anak angkat pecah, Danang Sutawijaya berhasil memukul mundur pasukan pajang dalam peperangan tersebut, banyak korban yang jatuh di pihak Hadiwijaya, melihat kekuatannya yang lemah akhirnya Hadiwijaya menarik mundur pasukannya.
Mengetahui kondisi bahwa peperangan ini dimenangkan oleh Danang Sutawijaya, di akhir hidupnya Hadiwijaya berpesan kepada putranya yakni Raden Benowo untuk berjalan ke arah barat untuk menemui seseorang yang akan mendidik dirinya lahir dan batin.
Demikianlah sekilas cuplikan cerita dari sejarah Babad Tanah Pemalang, lalu bagaimana kisah kelanjutan dan akhir ceritanya, mari kita saksikan bersama pentas teatrikal sejarah Babad Tanah Pemalang.
Sebelum Mengakhiri sambutan ini, tidak lupa Saya sampaikan untuk tetap menjaga protokol kesehatan di manapun kita berada, dengan menerapkan lima M:
-Memakai masker.
-Mencuci tangan dengan sabun.
-Menjaga jarak.
-Menghindari kerumunan dan –
-Mengurangi mobilitas.
Selain itu saya juga mengajak kepada segenap masyarakat Kabupaten Pemalang yang belum melakukan vaksin agar segera melakukan vaksin, semua itu kita lakukan sebagai ikhtiar dalam memutus penyebaran covid-19 di Kabupaten Pemalang.
Demikian beberapa hal yang perlu saya sampaikan, akhir kata dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohiim Teatrikal Babad Tanah Pemalang Saya buka.
Kepada seluruh hadirin dan warga masyarakat Pemalang Saya ucapkan selamat menyaksikan dan selamat hari jadi Kabupaten Pemalang ke 447, mari PEDULI dan BANGGA Pemalang AMAN (Adil Makmur Agamis dan Ngangeni) Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian Pantauan Liputan dari Media Gerbang Indonesia.(Eko B Art)