Meluruskan Makna Sunan Kalijogo Pada Pemahaman Dalam “Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia”

Meluruskan Makna Sunan Kalijogo Pada Pemahaman Dalam “Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia”

Pemalang | Gerbang Indonesia – Meluruskan makna Sunan Kalijogo pada pemahaman dalam “Nilai Nilai Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia”.

Hal tersebut disampaikan Ulama besar Pekalongan Jawa Tengah Dr. Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

Dalam tayangan video YouTube berdurasi 08:08 menit, dari channel Kanzus MERAH PUTIH
@KanzusMERAHPUTIH “Habib Luthfi: LURUSKAN SEJARAH GELAR KALIJAGA & HAKEKAT TAKBIRNYA PARA WALI DALAM BERDAKWAH”

Habib Luthfi memaparakan bahwa, “Khususnya di Banten dan tanah Jawa pada umumnya, banyak sekali makam makam para Ulama”.

Dan yang dimakamkan di banten, Betawi dan tanah Jawi) Jawa) hingga ujung Sumatera atau Lampung Banten bahkan sampai di Jawa Timur itu banyak sekali makam makam para Wali di Indonesia.

Di tanah Jawa khususnya Itu nomor satu, dan itu sudah ada makam makam auliya mulai dari Banten pesisir sampai pesisir Utara Jawa.

Baca juga:  5 masjid terbesar di kota Depok kreatif

Syukur kita kepada orang-orang yang telah menjadi pewarisnya Kanjeng Nabi, tinggal kita
kita mampu mengucapkan syukur (matur nuwun) keberadaannya para Aulia Aulia Khususnya di tanah Jawa ini.

Tinggal bagaimana kita, Maturnuwun kepada Gusti Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bagaimana perjuangannya Wali 9 (songo/sembilan) dan tokoh-tokoh Pahlawan para pendahulu, supaya kita tidak “Kepaten Obor”, (terlanjur kehilangan penerang/petunjuk).

Wali 9 sebelum masuk ke Indonesia, dan itu sebelumnya Ulama sudah masuk ke Indonesia sampai ke Palembang dan sebagainya.

Para Beliau-beliau yang masuk ke Indonesia sudah ada kerajaan-kerajaan besar dari mulai Dhoha, Singosari, Blambangan terus munculnya Majapahit tumbuh Pajajaran dan lain sebagainya.

Bagaimana cara beliau menghadapi kondisi pada waktu itu, “Orang-orang ekonom” (para Wali Songo itu masuk Indonesia bukan masuk Indonesia terus beradu kesaktian dan adu keris terbang dan lain sebagainya).

Baca juga:  Penyusunan Rencana Kerja Kabupaten Pemalang Tahun 2023

Mereka dakwah dengan penuh kasih sayang, para beliau ahli ekonom, bagaimana menanamkan ekonomi, sebab dengan ekonomi itu bisa kenal dengan orang dan paling mudah kenalan melalui dunia perdagangan yang semakin luar biasa.

Dan pada waktu zaman Majapahit berapa income (pemasukan ekonomi) yang masuk kepada pemerintahan zaman Majapahit…?

Pedagang-pedagang itu minimal Ulama, Aulia Solihin berdatangan dari Turki, Timur Tengah dari India dari China.

Perdagangan itu seperti berbentuk kain-kain dan lain sebagainya juga harganya stabil.

Itulah para Beliau/Ulama yang mandiri dan yang ahli ketabiban , kedokteran ahli obat-obatan.

Demikian perjuangan para Walisongo yang luar biasa, bukan cukup ekonomi saja, bagaimana Kanjeng Sunan Kalijaga mendapat gelar Kalijogo “kali/sungai itu artinya aliran atau faham faham yang pada zaman itu muncul berbagai macam aliran aliran yang ingin memecah belah dan begitu luar biasa banyaknya.

Baca juga:  Sertijab Kapolres Barru, AKBP Yudha Wirajati Kusuma Genjot Vaksinasi 100 Persen

Dan Kanjeng Sunan Kalijogo hebat, Jogo kali/jaga sungai/jaga aliran “Kalijogo” artinya menjaga aliran aliran supaya tidak terjadi pecah belah, supaya tidak banjir/membanjiri Negeri ini, bagaimana Sunan Kalijogo mempersatukan umat, kita pun sama, selaku umat Islam selaku Bangsa Indonesia jangan sampai memberikan kesempatan kepada oknum-oknum dan juga orang lain untuk melihat Indonesia pecah belah.

Apakah kalian Ridho kalau Indonesia Itu pecah belah..?jawab dengan tegas..!

Jangan kecewakan para perintis perintis, para Ulama pendahulu yg sudah menyatukan pulau Nusantara ini, ayo tunjukkan matur nuwun kito (rasa terimakasih kita) kepada para Beliau beliau, para Wali-wali dan pendahulu kita. Pungkas Habib Luthfi. (Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *