Proyek Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Sampang, Menjadi Sorotan Tajam Anggota DPRD Sampang

Proyek Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Sampang, Menjadi Sorotan Tajam Anggota DPRD Sampang

Reporter: Sakban

Sampang | Gerbang Indonesia – Proyek optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Sampang yang dikerjakan pihak PT Ganesha Jaya selaku kontraktor, menjadi sorotan tajam Anggota DPRD Kabupaten Sampang. Pasalnya dampak dari pekerjaan proyek tersebut menimbulkan jalan berlubang bekas galian, sehingga banyak keluhan dari masyarakat yang tergelincir bahkan jatuh akibat dari lubang tersebut.

Sejumlah ruas jalan di kecamatan Kota ditemukan dalam kondisi rusak akibat galian jaringan pipa SPAM. Diantaranya di Jalan Panglima, Jalan Rajawali dan Jalan Trunojoyo. Tentu saja kerusakan jalan dari bekas galian itu sangat membahayakan keselamatan para pengendara yang melintasi ruas jalan nasional tersebut, bahkan jalan-jalan seperti kuburan bagi para pengendara sebab adanya lubang-lubang itu.

Ketua Komisi III DPRD Sampang, Muhammad Subhan mengatakan, bekas galian pipa proyek SPAM bisa membahayakan pengendara. Karena itu, dia meminta pihak kontraktor agar segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak akibat galian jaringan pipa.

Baca juga:  Ketua DPR RI dan Ketua Umum PKB Berziarah Bersama ke Makam Politisi Senior PDIP di TP Kalibata Jakarta Selatan

“Proyek galian pipa SPAM merusak semua ruas jalan. Itu menjadi tanggungjawab kontraktor untuk segera melakukan perbaikan,” tegas Subhan, jumat (14/1/2022).

Menurutnya, setelah galian jaringan pipa selesai, pihak kontraktor seharusnya segera memperbaiki jalan yang rusak. Tidak dibiarkan begitu saja sehingga bisa mengancam keselamatan pengendara, karena kuntur jalan tidak semulus sebelumnya, dan bahkan kalau pengguna jalan yang ada gangguan pengelihatan berkendara di malam hari maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kecelakaan tunggal.

“Setelah pengerjaan selesai harusnya langsung pengaspalan, tapi ini tidak. Bekas galian hanya ditimbun agregat. Otomatis struktur jalan tidak sesuai dengan kondisi awal dan tidak rata,” ungkapnya.

Legislator PPP itu berharap, ada koordinasi antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo Sampang, Dinas Perumahan Rakyat dan Wilayah Permukiman (DPRKP) Sampang dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur terkait dengan perbaikan jalan-jalan yang rusak akibat bekas galian pipa.

Baca juga:  Wali Kota Binjai Hadiri Kunker Spesifik Komisi II DPR RI di Kab. Langkat

“Kami minta kerusakan jalan itu segera diperbaiki. Jangan sampai membahayakan pengendara,” pintanya.

Kepala DPRKP Sampang Mohammad Zis saat dikonfirmasi mengatakan jalan berlubang akibat bekas galian pipa menjadi tanggungjawab kontraktor. Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak kontraktor agar kerusakan jalan itu tetap diperhatikan dan dilakukan rekondisi atau perbaikan.

“Informasinya ada sedikit pergeseran titik lokasi penanaman pipa. Sehingga perbaikan jalan belum bisa dilakukan,” kata Moh. Zis.

Sekedar informasi, Proyek Optimalisasi SPAM Kota Sampang diketahui adalah proyek dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek tersebut merupakan program National Urban Water Supply Projects (NUWSP) dan menelan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 16,2 miliyar.

Baca juga:  Sosialisasi Survei Kebumian 2D Vibroseis PT. Pertamina dan (ESDM) di Wilayah Jember

Di lain pihak, Ahmad Zainuri (24) warga jl.imam ghazali kelurahan gunung sekar kecamatan kota, mengeluhkan sejumlah jalan di wilayahnya yang rusak akibat galian PDAM, bahkan ada yang jatuh akibat jalan tersebut.

“iya mas, ini masyarakat banyak mengeluh katanya jalannya banyak berlubang, berbahaya sekali, apalagi di lewati di malam hari, kami khawatir kejadian seperti kemaren pedagang bakso keliling yang jatuh akibat menghindari lubang di ruas jalan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap agar sesegera mungkin dinas terkait atau perusahaan terkait untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang berlubang tersebut, khawatir menimbulkan korban yang lebih banyak, jangan sampai saling lempar tanggung jawab. (SAKBAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *